Olahraga menjadi salah satu gaya hidup yang banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Terdapat banyak sekali hal yang harus dipersiapkan untuk menjalani olahraga, salah satunya membuat budgeting atau perencanaan keuangan mengenai benda apa yang akan dibeli sebagai aksesoris olahraga.
Sebuah survei dilakukan oleh Jajak Pendapat (Jakpat) bertajuk Sports Events: Participant's Preparation & Budgeting. Survei ini membahas mengenai bagaimana cara masyarakat Indonesia dalam menikmati kegiatan olahraga.
Dalam survei tersebut, disebutkan bahwa 69% dari responden yang berpartisipasi dalam kegiatan olahraga melakukannya untuk membuat dirinya lebih sehat, sementara 54% mengklaim melakukannya untuk meningkatkan kesehatan mentalnya.
Banyak dana yang harus digelontorkan untuk menunjang kegiatan olahraga. Sebanyak 64% responden bahkan memakai gaji pribadinya untuk berpartisipasi dalam kegiatan olahraga. Selain itu, pendanaan dilakukan untuk membeli aksesoris olahraga.
Dalam budgeting aksesoris olahraga, pengeluaran terbesar masyarakat Indonesia adalah untuk membeli smartwatch atau jam tangan pintar. Rata-rata sebanyak Rp1,12 juta digelontorkan untuk membeli smartwatch. Sebanyak separuh kaum milenial menggunakan smartwatch, dan 1 dari 4 orang menghabiskan lebih dari Rp1 juta untuk pembelian jam tangan pintar ini.
Alokasi untuk pembelian smartwatch disusul helm dengan alokasi rata-rata Rp550 ribu, kemudian pembelian earphone (pelantang telinga) sebesar Rp441 ribu.
Pengeluaran rata-rata paling rendah untuk aksesoris olahraga adalah knee pad (pelindung lutut) sebesar Rp291 ribu, tumbler (tempat minum) sebesar Rp289 ribu, serta topi sebesar Rp269 ribu.
"Lebih dari 85% responden menganggarkan biaya masing-masing di bawah Rp250 ribu untuk gelas dan topi. 1 dari 3 orang membeli earphone seharga Rp250-500 ribu untuk menunjang aktivitas olahraganya," tulis Jakpat dalam laporannya