Keberadaan Sirkuit Internasional Mandalika seakan menjadi kunci peningkatan perekonomian di Nusa Tenggara Barat, terkhusus Kabupaten Lombok Tengah. Keberadaan sirkuit yang menjadi salah satu tuan rumah ajang MotoGP dan World Superbike (WSBK) ini terbukti mampu menggeliatkan perekonomian warga sekitar dan menaikkan angka kunjungan wisatawan ke Lombok Tengah.
Di tengah fakta tersebut, pemerintah pusat melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) InJourney berencana untuk tidak lagi menggelar WSBK di Sirkuit Internasional Mandalika. Alasannya, ajang WSBK di tempat tersebut diklaim berkontribusi pada kerugian sirkuit senilai Rp100 miliar.
Perlu diketahui bersama bahwa memang fakta di atas kertas mengarakan bahwa dampak perekonomian akibat ajang WSBK sangat timpang jauh dibanding ajang MotoGP di Mandalika.
dalam rilis data yang diolah oleh Litbang Kompas, dampak ekonomi ajang WSBK 2022 bagi perekonomian Nusa Tenggara Barat hanya sekitar Rp89,81 miliar saja, sangat jauh dibanding dampak ajang MotoGP pada perekonomian NTB yang menembus angka Rp3.570 miliar. Bahkan, dampak ekonomi melalui WSBK 2023 turun menjadi Rp66,77 miliar.
Hal ini masih menjadi perhatian bersama dan dijadikan arah keputusan apakah WSBK akan tetap digelar atau ditutup saja. Pasalnya, dari sisi pemerintah daerah mengatakan sebaliknya, dan mendukung agar WSBK tetap dilaksanakan. Pemerintah Nusa Tenggara Barat tetap bersikukuh memberi klaim bahwa pagelaran WSBK tetap membawa dampak ekonomi yang tinggi bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat.