Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu angka statistik yang harus diamati secara rinci oleh setiap pemerintahan. Angka seperti ini diyakini akan berdampak pada perbandingan usia produktif dan non produktif, yang akan berakhir pada nasib pendapatan suatu negara.
Penurunan angka pertumbuhan penduduk mulai terasa di berbagai negara di dunia, termasuk dalam ruang lingkup Asia Tenggara. Dalam rilis data The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) mengenai presentase pertumbuhan penduduk, presentase pertumbuhan penduduk tertinggi tahun 2021 ada di Kamboja. Negara yang baru saja mengadakan SEA Games ini memiliki presentase pertumbuhan sebesar 1,6%, presentase yang turun dibanding 3 tahun sebelumnya.
Sementara itu, terdapat tiga negara yang mengalami penurunan jumlah penduduk. Negara yang mengalami penurunan terjauh ada di Brunei Darussalam dengan presentase -5,2%.
Kemudian, disusul Singapura yang juga mengalami penurunan tajam sebanyak -4,1%. Negeri Gajah Putih, Thailand juga mengalami penurunan, walaupun presentasenya cukup tipis di angka -0,3%.
Indonesia sendiri mengalami penurunan presentase pertumbuhan penduduk. Negara dengan penduduk terbesar se Asia Tenggara ini dalam kurun tahun 2015-2020 selalu memiliki pertumbuhan penduduk di atas 1%. Namun, data ASEAN menunjukkan bahwa pada tahun 2021, akhirnya Indonesia memiliki pertumbuhan di bawah 1%, yaitu di angka 0,8%.
Negara lainnya seperti Filipina, Laos, Myanmar, Vietnam, dan Malaysia masing-masing mengalami pertumbuhan penduduk sebesar 1,4%, 1,1%, 0.9%, 0,9%, serta 0,4%.
