Petani Milenial Motor Penggerak Regenerasi Petani, 42% Telah Adaptif Teknologi

Petani milenial merupakan motor pendorong keberlangsungan pertanian di Indonesia. Pemanfaatan teknologi digital dan modern, dapat meningkatkan nilai tambah.

Jumlah Petani yang Menggunakan Teknologi Digital dan Modern di Indonesia 2023

Sumber: BPS (Badan Pusat Statistik)
GoodStats

Indonesia dikenal sebagai negara agraris. Sumber daya alam yang sangat mendukung potensi pertanian di Indonesia menjadikan sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani. Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2024 mencatat sekitar 29% penduduk Indonesia yang berumur 15 tahun ke atas bekerja pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan.

Pertanian memiliki potensi besar sebagai sektor penggerak ekonomi dan penyedia kebutuhan pangan yang berkelanjutan. Selain ramah lingkungan, sektor pertanian juga dapat mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif. Regenerasi petani diperlukan untuk melahirkan petani-petani masa depan yang mampu memanfaatkan perkembangan teknologi terkini menuju pertanian berkelanjutan.

Hasil Sensus Pertanian 2023 yang diselenggarakan BPS mencatat sekitar 22% atau 6,2 juta petani di Indonesia berumur 19-39 tahun. Hal ini berarti seperlima petani di Indonesia merupakan petani muda yang berpotensi menjadi motor pembangunan pertanian modern.

Dalam Permentan Nomor 4 Tahun 2019, petani milenial didefinisikan sebagai petani umur 19-39 tahun dan/atau petani yang adaptif terhadap teknologi digital.

Dari 6,2 juta petani muda tersebut 42% telah memanfaatkan teknologi digital dan modern dalam pengembangan bisnis pertaniannya, sedangkan 58% belum memanfaatkan. Dari hasil pendataan tersebut juga mencatat sekitar 5.612 petani berumur kurang dari 19 tahun telah memanfaatkan teknologi digital dan modern. Sedangkan petani yang berumur lebih dari 39 tahun yang telah memanfaatkan teknologi digital dan modern tercatat sekitar 11 juta orang.

Petani milenial perlu didorong untuk lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi digital. Selain dapat meningkatkan nilai tambah hasil pertanian, pemakaian teknologi dapat mendorong peningkatan Pendapatan Domestik Bruto di sektor pertanian secara nasional. Untuk itu, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga terkait, baik dalam bentuk pelatihan, penyuluhan maupun perluasan kelompok tani.

Baca Juga: Ada Lebih dari 6 Juta Petani Milenial di Indonesia

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook