Jahe merupakan salah satu komoditas tanaman biofarmaka yang mempunyai kontribusi besar terhadap produksi hortikultura di Indonesia. Pasalnya jahe mengandung banyak khasiat yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memproduksi 247,34 ribu ton jahe pada tahun 2022. Melihat trennya, produksi jahe Indonesia berfluktuasi dalam satu dekade terakhir. Jumlah produksi jahe pada tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 19,49% dibandingkan pada tahun sebelumnya yakni sebanyak 307,24 ribu ton.
Tingginya angka produksi yang terjadi pada tahun 2021 dikarenakan saat pandemi Covid-19 merebak, orang mencari jahe sebagai alternatif pengobatan sekaligus untuk menjaga daya tahan tubuh. Sehingga meningkatnya produksi jahe di tahun 2021 terbilang cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang sebesar 183,51 ribu ton jahe.
Selain itu komoditas tanaman biofarmaka yang banyak diproduksi di Indonesia ialah kunyit yaitu sebanyak 184 ribu ton jahe. Selanjutnya ada kapulaga dan lengkuas yang masing-masing sebanyak 129,2 ribu ton dan 65,84 ribu ton.
Adapun Jawa Barat menjadi sentra produksi jahe terbesar di Indonesia pada 2022. Provinsi tersebut menghasilkan jahe sebanyak 54,74 ribu ton sepanjang tahun lalu. Sementara itu Jawa Tengah menyusul dengan produksi jahe sebanyak 45,30 ribu ton. Kemudian produksi jahe di jawa Timur sebanyak 31,45 ribu ton.