Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan perkembangan positif terkait kinerja produksi minyak dan gas bumi (migas) pada paruh pertama tahun 2025 yang berhasil melampaui target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hasil capaian itu disampaikan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers Kinerja Sektor ESDM Semester I 2025 di Jakarta, Senin (11/8/2025).
Akumulasi produksi migas selama semester pertama tahun 2025 mencapai rata-rata 111,9% dari target APBN 2025 atau sebesar 1.610 juta barel minyak ekuivalen per hari (MBOEPD). Hal ini menunjukkan peran strategis sektor migas dalam mendukung ketahanan energi Indonesia.
Pada bulan Januari 2025, produksi migas tercatat sebesar 1.813,3 MBOEPD, lalu sedikit menurun pada bulan Februari menjadi 1.791,8 MBOEPD. Pada Maret, tren kembali meningkat dengan capaian tertinggi sepanjang semester, yakni 1.824,8 MBOEPD.
Selanjutnya pada April, produksi migas turun tipis dibandingkan dengan bulan sebelumnya menjadi 1.812,0 MBOEPD, dan relatif stabil pada bulan Mei dengan angka produksi sebesar 1.814,1 MBOEPD. Namun, memasuki Juni terjadi penurunan signifikan ke angka 1.754,5 MBOEPD.
Walaupun terjadi fluktuasi bulanan, seluruh capaian produksi migas tetap berada di atas target APBN. Bahkan, pada bulan Juni dengan produksi terendah sekalipun, realisasi masih mencapai persentase 109% dari target APBN. Secara keseluruhan, rata-rata produksi pada bulan Januari–Juni menunjukkan konsistensi yang kuat dengan capaian di kisaran 1.800 MBOEPD, atau lebih tinggi hampir 200 MBOEPD dari target yang telah ditetapkan.
Kinerja ini dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, antara lain peningkatan investasi di sektor hulu migas, efisiensi operasional pada lapangan produksi, serta penggunaan teknologi eksplorasi dan produksi yang lebih modern.
Baca Juga: Lifting Migas Indonesia 2025, Antara Target Ambisius dan Realita Produksi
Sumber:
https://www.youtube.com/live/DH2D1EpbqWg