Program Studi Khusus Belajar Batik di Indonesia

Perguruan tinggi vokasional penyelenggara program studi Batik di Indonesia lama beroperasi dan status akreditasinya berdasarkan data PDDikti 2024.

Program Studi Batik di Indonesia

Sumber: PDDikti
GoodStats

Telah 15 tahun berlalu batik resmi diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009. Namun hingga sekarang, masih terjadi sengketa abadi antara warganet Indonesia dan Malaysia di media sosial.

Menurut aturan UNESCO salah satu cara agar suatu warisan budaya adalah tetap eksis adalah menjadikannya tetap hidup, berkembang, dan relevan dengan kehidupan rakyatnya.

Wang (2019) menyebutkan bahwa pewarisan batik dapat dibentuk melalui interaksi antara pekerja di industri batik, museum batik, tenaga pengajar batik, dan bengkel atau pendidikan batik secara formal.

Pemerintah Indonesia berupaya agar pewarisan batik pada generasi muda dapat dilakukan sejak usia dini melalui pendidikan di sekolah, mulai dari tingkat PAUD hingga Sekolah Menengah Atas/SMK. Bahkan, banyak pula perguruan tinggi yang secara khusus membuka program studi tersendiri untuk mendalami warisan budaya satu ini.

Dalam konteks penyelenggaraan pendidikan tinggi, batik dipelajari dalam dua bentuk, yaitu batik secara produk (benda) dan batik secara pengetahuan (filosofi). Keduanya dapat dipelajari bersamaan maupun terpisah.

Umumnya batik sebagai produk akan dipelajari oleh rumpun ilmu seni, kriya, dan desain. Sedangkan batik dalam bentuk pengetahuan hingga inovasi teknologi bisa dipelajari di program studi manapun. Misalnya Batik Fractal, sebuah inovasi teknologi perancangan batik yang melibatkan teknologi komputer, desain motif yang dihasilkan berasal dari pengembangan dan aplikasi formula matematika komputasional.

Program studi seni, kriya, dan batik adalah kelompok keilmuan yang banyak menyelenggarakan pembelajaran dengan luaran berupa produk. Hingga saat ini, batik dipelajari dan dikembangkan dalam bentuk produk kain dan produk yang menggunakan kain batik.

Rata-rata perguruan tinggi yang membuka program studi terkait batik biasanya digabung dengan program studi Fashion, Tekstil, atau Desain Produk. Menurut Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDDikti) hingga tahun 2024 ini, terdapat beberapa program studi yang khusus mempelajari dan mengembangkan batik.

Pendidikan tinggi yang khusus mempelajari batik sebagai tekstil maupun produk aplikasinya rata-rata masuk kategori pendidikan vokasi seperti Diploma 3 (D3) atau Diploma 4 (D4). Hal ini disebabkan oleh muatan pembelajaran dan lulusan yang diharapkan lebih pada keahlian dan keterampilan membuat batik.

Tercatat terdapat 10 program studi yang menggunakan penamaan "batik" di dalamnya, berlokasi di beberapa provinsi seperti DI Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Bali. 

Saat ini dari 10 program studi yang khusus mempelajari batik, baru 3 program studi yang memiliki akreditasi baik, sementara sisanya masih berstatus tidak/belum terakreditasi dan satu dinyatakan tutup.

Program studi Institut Seni Indonesia Yogyakarta-D4 Batik dinyatakan tutup, padahal telah berdiri sejak tahun 2012. Kondisi ini kemungkinan dipengaruhi oleh perubahan sistem pendidikan tinggi khusus vokasi yang membuka jalur D4 yang setara dengan Sarjana (Strata 1).

Sementara itu, beberapa program studi batik yang masih berstatus tidak terakreditasi umumnya disebabkan oleh masa operasi di bawah 4-5 tahun, sehingga program studi tersebut belum mengajukan akreditasi ke BAN-PT.

Keberadaan 10 program studi khusus batik di Indonesia setidaknya masih bisa memperkuat posisi Indonesia dibandingkan Malaysia yang hanya memiliki 1 program Diploma "Desain Batik dan Fashion" yaitu Lim Kok Wing University.

Namun kondisi ini seharusnya menjadi perhatian khusus baik bagi Kementerian Pendidikan mengingat strategisnya peran pendidikan tinggi sebagai bagian dari penguatan jaringan pewarisan batik antara pengrajin, industrim dan generasi baru.

Baca Juga: Kinerja Ekspor Batik Indonesia 2023

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook