Ketidakmampuan seseorang untuk membaca dan menulis diprediksikan akan menghambat pendidikan, keterbatasan komunikasi, kesulitan mendapat pekerjaan, dan juga berujung kepada keberlangsungan menjalankan hidup sehari-hari.
Mayoritas masyarakat sudah merasa membaca dan menulis sudah menjadi suatu kebutuhan pokok nan utama. Di sisi lain, permasalahan kasus buta huruf yang tinggi di beberapa provinsi di Indonesia masih menjadi tantangan khusus tersendiri.
Menurut data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai penduduk berumur 10 tahun ke atas yang buta huruf, Beberapa provinsi di Indonesia masih menghadapi tingkat buta huruf yang tinggi. Salah satunya Provinsi Papua dengan jumlah 17,6% berada di urutan teratas. Disusul oleh Nusa Tenggara Barat dengan 9,93% setelahnya.
Cukup mengejutkan urutan ketiga diduduki oleh provinsi di Pulau Jawa. Jawa Timur turut menyumbang angka dengan presentase 6,15%, turun 0,72% dari tahun sebelumnya.
Beralih ke posisi selanjutnya yaitu Selawesi Selatan dan Kalimantan Barat dengan jumlah presentase masing-masing 6,03% dan 5,53%.
Berdasarkan data BPS beberapa provinsi selain kelima provinsi diatas pun secara mayoritas tercatat mengalami penurunan angka jumlah presentase buta huruf. Sehingga dapat disimpulkan mengalami sebuah kemajuan secara perlahan dari tahun ke tahun.