Tahun 2021 menjadi tahun yang luar biasa bagi perusahaan-perusahaan besar di berbagai sektor, termasuk industri energi. Banyak perusahaan yang menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar dari yang diharapkan pada awal tahun, yang memungkinkan mereka untuk membayar utang dan mengembalikan uang kepada pemegang saham. Namun, keuntungan ini juga memberi ruang untuk memperluas rencana investasi tahun 2022.
Industri energi terutama mengalami perubahan besar-besaran selama tahun 2021. Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi permintaan energi, memaksa perusahaan-perusahaan energi untuk menyesuaikan rencana bisnis mereka. Peningkatan penggunaan energi terbarukan dan kekhawatiran tentang perubahan iklim juga telah mempengaruhi strategi bisnis perusahaan-perusahaan energi.
Di sektor minyak dan gas, banyak perusahaan yang menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari yang diharapkan pada tahun 2021. Meskipun pandemi COVID-19 telah mempengaruhi permintaan minyak, harga minyak global telah pulih dari titik terendahnya pada tahun 2020. Beberapa perusahaan minyak besar bahkan berhasil mencapai laba yang lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, meskipun masih ada tantangan dalam jangka panjang dari peralihan ke energi terbarukan.
Di sektor energi terbarukan, perusahaan-perusahaan besar juga menghasilkan keuntungan yang besar pada tahun 2021. Peningkatan permintaan energi terbarukan telah mendorong perusahaan-perusahaan ini untuk memperluas kapasitas produksi mereka dan mengembangkan teknologi baru. Misalnya, produsen panel surya dan baterai terbesar di dunia, Tesla, mengalami kenaikan saham yang besar selama tahun 2021, karena meningkatnya permintaan mobil listrik dan penyimpanan energi baterai.
Dalam rangka memperluas rencana investasi tahun 2022, perusahaan-perusahaan energi harus mempertimbangkan risiko dan peluang baru dalam industri. Misalnya, investasi dalam energi terbarukan akan menjadi semakin penting seiring dengan meningkatnya tuntutan untuk mengurangi emisi karbon dan mengurangi dampak lingkungan. Di sisi lain, perusahaan-perusahaan juga perlu mempertimbangkan risiko geopolitik dan volatilitas pasar energi yang bisa mempengaruhi bisnis mereka secara signifikan.