Coldplay merupakan salah satu artis internasional yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan. Aspek kelestarian lingkungan tidak pernah luput dari perhatian band musik ini, tidak terkecuali saat tengah melaksanakan tur dunia. Pada Rabu, 15 November lalu, Coldplay sukses menggelar konser pertamanya di Indonesia sebagai rangkaian dari tur Music of The Spheres. Konser yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno ini berhasil menggaet hingga sekitar 70.000 penonton.
Sejak tur-tur sebelumnya, Coldplay telah menerapkan green touring, yaitu rangkaian tur yang mengedepankan aspek sustainability atau keberlanjutan. Grup musik berisikan empat personal ini bertekad untuk meminimalisir jumlah emisi karbon serta sampah yang dihasilkan dari rangkaian konser.
Beberapa upaya Coldplay untuk mewujudkan konser ramah lingkungan adalah dengan mengurangi konsumsi, mendaur ulang semua sampah hasil konser secara ekstensif, dan mengurangi emisi karbon dioksida hingga 50%. Coldplay juga mendukung penggunaan teknologi baru yang dapat menghasilkan energi terbarukan, seperti lantai menari dan sepeda yang bisa digunakan penonton untuk mengubah energi kinetik menjadi listrik.
Konser merupakan salah satu kegiatan yang menyumbang emisi karbon dalam jumlah tinggi. Hal ini dikarenakan kebutuhan energi, seperti listrik, yang sangat banyak. Selain itu, jejak karbon yang dihasilkan dari perjalanan ribuan penonton ke lokasi konser juga tidak kalah banyak.
Melansir dari CarbonCredits.com, alat pelacak karbon daring menunjukkan bahwa tur lima artis dapat melepaskan lebih dari 19 metrik ton emisi karbon. Studi lainnya di Inggris juga menunjukkan bahwa sebuah konser dapat menghasilkan hingga 405.000 ton emisi karbon setiap tahunnya.
Berdasarkan laporan Green Tour Network, aspek yang paling banyak menghasilkan emisi karbon adalah tempat berlangsungnya konser, yakni hingga 34% dari total emisi dilepaskan. Perjalanan penonton menuju tempat konser juga melepaskan emisi karbon yang sangat banyak, yaitu hingga 33%. Makin besar skala konser dan jumlah penontonnya, makin tinggi pula emisi karbon yang dihasilkan.
Merchandise konser juga menjadi penyumbang emisi karbon saat konser, yakni sebesar 12%. Selain itu, terdapat pula akomodasi sebesar 10% dan perjalanan grup musik yang menyumbang sebesar 9% dari emisi karbon yang dilepaskan. Sementara itu, kegiatan promosi hanya menghasilkan 2% dari total emisi.