Realisasi belanja Indonesia dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) meningkat 30,27% dibandingkan periode Januari 2023 lalu. Kementerian Keuangan melaporkan bahwa di awal tahun ini, Indonesia menghabiskan Rp184,2 triliun untuk belanja negara. Nilai tersebut mencapai 5,5% dari total pagu belanja tahun 2024 yang sebesar Rp3.325,1 triliun.
Adapun untuk rinciannya, belanja kementerian/lembaga menghabiskan sebesar Rp44,98 triliun, belanja non kementerian/lembaga menghabiskan sebesar Rp51,6 triliun, dan transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp87,8 triliun.
Kenaikan terbesar terjadi pada realisasi belanja kementerian/lembaga, yang naik 56,73% (year-on-year/yoy) di tahun 2024 ini. Menteri keuangan, Sri Mulyani, menegaskan bahwa kenaikan ini diakibatkan oleh pemilu.
"(Kenaikan belanja) terutama sangat dikontribusikan oleh belanja yang berurusan dengan pemilu," ujarnya dalam konferensi pers online APBN KiTa di akun YouTube Kemenkeu, Kamis (22/2/2024).
Sementara itu, realisasi pendapatan negara pada awal tahun 2024 juga mengalami penurunan dibandingkan periode Januari 2023. Pendapatan negara adalah sebesar Rp215,5 triliun, setara dengan 7,7% dari pagu pencapatan dalam APBN tahun ini yang mencapai Rp2.802,3 triliun. Dengan demikian, surplus APBN juga menurun menjadi Rp31,3 triliun. Padahal di periode yang sama tahun lalu, Indonesia memperoleh surplus APBN sebesar Rp90 triliun.