Berdasarkan laporan Capaian Kinerja Investasi yang dirilis Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, realisasi investasi di Indonesia tercatat mencapai Rp431,48 triliun pada triwulan III 2024. Angka tersebut tumbuh 0,72% dibanding kuartal sebelumnya (q-to-q) dan 15,24% terhadap periode yang sama tahun lalu (y-o-y).
Nilai tersebut terdiri dari Rp232,65 triliun (53,92%) penanaman modal asing (PMA) dan Rp198,83 triliun (46,08%) penanaman modal dalam negeri (PMDN). Nilai PMA tercatat naik 18,55% (y-o-y), sedangkan PMDN naik 11,62% (y-o-y). Adapun nyaris separuh (49,30%) nilai tersebut ditanamkan di Pulau Jawa.
DKI Jakarta mencatatkan nilai realisasi investasi tertinggi, yaitu sebesar Rp71,35 triliun, setara dengan 16,54% nilai keseluruhan. Besaran tersebut terdiri dari US$2,72 miliar PMA dan Rp30,58 triliun PMDN. Nilai PMA dan PMDN provinsi tersebut juga yang terbesar dibanding provinsi lainnya.
Jawa Barat bertengger di peringkat kedua dengan realisasi investasi sebesar Rp56,58 triliun, menyumbang 13,11% nilai nasional, dengan PMA sebesar US$2,17 miliar dan PMDN sebesar Rp23,97 triliun. Jawa Timur mengekor di urutan ketiga dengan nilai mencapai Rp39,69 triliun atau 9,20% keseluruhan, dengan PMA sebesar US$0,93 miliar dan PMDN sebesar Rp25,81 triliun.
Beralih ke Sulawesi, Sulawesi Tengah menempati posisi keempat dengan besaran realisasi investasi Rp38,79 triliun, mencakup 8,99% nilai nasional, dengan PMA sebesar US$2,51 miliar dan PMDN sebesar Rp1,11 triliun. Banten mengakhiri lima besar dengan perolehan Rp25,19 triliun atau sebesar 5,84% total, dengan PMA sebesar USUS$0,85 miliar dan PMDN sebesar Rp12,45 triliun.
Secara keseluruhan, realisasi investasi pada periode ini menambah 26,15% dari total realisasi investasi sebesar Rp1.650,0 triliun yang ditargetkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sementara berdasarkan target Rencana Strategis (Renstra), angka ini menyumbang 33,36% dari total realisasi investasi yang sebesar Rp1.239,3 triliun.
Adapun dana paling banyak direalisasikan untuk lima subsektor, yang meliputi transportasi, gudang, dan telekomunikasi (Rp58,04 triliun); industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya (Rp55,87 triliun); pertambangan (Rp44,64 triliun); industri kimia dan farmasi (Rp31,61 triliun); serta industri makanan (Rp31,30 triliun).
Sebagai tambahan informasi, per September, capaian realisasi investasi di Indonesia sepanjang 2024 telah menyentuh Rp1.261,43 triliun, sama dengan 76,45% target mantan presiden dan melampaui target Renstra. Tenaga kerja Indonesia yang diserap mencapai 1.875.214 orang. Adapun selama satu dekade terakhir atau masa pemerintahan Joko Widodo, total realisasi investasi Indonesia mencapai Rp9.117,4 triliun.
Baca Juga: Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8%, Investasi ke RI Ditargetkan Tembus Rp13.530 Triliun