Potensi energi terbarukan yang ada di Indonesia tidak hanya terbatas pada tenaga surya saja. Meskipun mendominasi keseluruhan potensi dengan nilai sebesar 207.898 MegaWatt (MW), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bukanlah satu-satunya pilihan sumber energi terbarukan di Indonesia.
Sebaran potensi energi terbarukan di Indonesia cukup beragam dan bervariasi. Mulai dari tenaga air, tenaga angin, hingga tenaga panas bumi.
Potensi PLTA di Indonesia sebesar 75.091 MW dan PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) sebesar 32.654 MW menjadi opsi sumber energi alternatif selain tenaga surya. Di tengah kedua sumber energi tersebut terdapat potensi Pembangkit Listrik Tenaga Bioenergi (PLTBio) sebesar 60.647 MW yang juga memiliki presentase potensi cukup besar, yakni sebesar 14%.
Tidak berhenti di situ, pemanfaatan arus air di Indonesia tidak hanya dimanfaatkan sebagai PLTA saja. Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMh) sebesar 19.385 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Air Laut (PLTAL) sebesar 17.988 MW juga turut mengambil andil besar bagi transisi EBT di Indonesia.
Di angka potensi yang hampir serupa dengan PLTAL terdapat PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) dengan kisaran potensi sebesar 17,546 MW.
Selain pemanfaatan langsung dari sumber energi yang ada di alam, terdapat potensi energi terbarukan yang juga dihasilkan dari aktivitas manusia. Salah satunya adalah melalui Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Namun potensi dari pembangkit listrik ini masih relatif kecil, yakni berkisar di angka 0.536 MW saja.