Tradisi arisan tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia, bahkan di tengah derasnya arus digitalisasi dan perubahan gaya hidup modern. Berdasarkan Statistik Sosial Budaya Indonesia 2024 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menempati peringkat pertama sebagai provinsi dengan masyarakat paling banyak mengikuti arisan, mencapai 55,65% dari total penduduk yang mengikuti arisan tiga bulan terakhir saat survei.
Angka tersebut jauh mengungguli Jawa Tengah (30,8%) dan Jawa Timur (26,92%) yang berada di posisi kedua dan ketiga. Tingginya partisipasi di wilayah-wilayah ini menunjukkan kuatnya nilai-nilai sosial khas masyarakat Jawa seperti gotong royong, rasa saling percaya, dan solidaritas komunitas yang terus bertahan di tengah modernisasi. Arisan bukan sekadar kegiatan keuangan, tetapi juga sarana mempererat hubungan sosial lintas generasi.
Di luar Pulau Jawa, Jambi (18,95%) dan Riau (15,52%) menunjukkan bahwa tradisi ini tetap hidup, meski dengan frekuensi yang lebih rendah. Perbedaan antarprovinsi ini bisa mencerminkan variasi faktor sosial ekonomi, tingkat urbanisasi, hingga kohesi sosial masyarakat. Di wilayah perkotaan besar, misalnya, keterbatasan waktu dan mobilitas tinggi sering kali membuat warga kesulitan untuk berkumpul secara rutin, sehingga partisipasi arisan menurun.
Menurut Radio Republik Indonesia (RRI), arisan kini juga dilihat sebagai bentuk mekanisme keuangan informal yang berperan penting bagi masyarakat menengah ke bawah untuk melatih disiplin menabung dan mengelola keuangan secara kolektif. Lebih dari itu, arisan kerap menjadi ruang kreasi bagi masyarakat, tempat berbagi cerita, dukungan emosional, hingga peluang usaha.
Seiring perkembangan teknologi, muncul fenomena arisan digital yang memanfaatkan platform daring. Formatnya makin beragam, mulai dari arisan uang, arisan barang, hingga arisan emas. Inovasi ini membuktikan bahwa nilai-nilai lama dapat beradaptasi tanpa kehilangan makna dasarnya kebersamaan, kepercayaan, dan solidaritas sosial yang sejak dulu menjadi fondasi budaya masyarakat Indonesia.
Baca Juga: 5 Provinsi yang Paling Gemar Gunakan Obat Tradisional
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/publication/2025/05/28/1b5cdf50f49c754c3b581bd2/statistik-sosial-budaya-2024.html
https://rri.co.id/lain-lain/988925/tradisi-arisan-bertujuan-merajut-kebersamaan
https://www.fimela.com/info/read/5918170/mengenal-sejarah-arisan-dari-tradisi-kerajaan-ke-era-digital-yang-modern?page=5
