Penggunaan obat tradisional di Indonesia terus meningkat di tengah kemajuan industri farmasi modern. Masyarakat Indonesia tampaknya masih memegang teguh kepercayaan pada pengobatan alami sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Data terbaru menunjukkan bahwa DKI Jakarta menempati posisi tertinggi dengan 70,82% rumah tangga masih menggunakan obat tradisional dalam tiga bulan terakhir periode survei.
Tingginya angka di ibu kota ini menandakan bahwa minat terhadap pengobatan alami tidak hanya tumbuh di pedesaan, tetapi juga di lingkungan yang modern dan serba instan.
Banten menyusul di posisi kedua dengan 68,03%, menandakan pola yang serupa di wilayah penyangga ibu kota. Di posisi ketiga, Lampung mencatat 65,93%, yang bisa dikaitkan dengan kuatnya tradisi pengobatan herbal di masyarakat setempat. Kalimantan Selatan dan Jawa Timur, dengan masing-masing 64,5% dan 64,26%, juga memperlihatkan konsistensi dalam mempertahankan kearifan lokal dalam hal kesehatan.
Dominasi lima provinsi ini menunjukkan bahwa penggunaan obat tradisional tidak lagi identik dengan pendekatan kuno, melainkan telah menjadi bagian dari gaya hidup modern yang selaras dengan konsep wellness dan keberlanjutan. Banyak warga kini memadukan pengobatan medis dengan terapi herbal, baik dalam bentuk jamu, minyak, maupun suplemen alami.
Fenomena ini juga berhubungan erat dengan meningkatnya kesadaran akan efek samping obat kimia. Seiring dengan itu, industri jamu nasional terus bertransformasI dari warisan budaya menjadi produk ilmiah yang memiliki standar mutu, keamanan, dan efektivitas yang diakui.
Ke depan, peluang pengembangan obat tradisional di Indonesia masih terbuka lebar. Kombinasi antara riset ilmiah, inovasi teknologi, dan promosi nilai budaya lokal dapat memperkuat posisinya di pasar domestik maupun internasional.
Obat tradisional bukan sekadar peninggalan nenek moyang, melainkan wujud nyata kearifan lokal yang terus beradaptasi dengan zaman.
Baca Juga: Daftar Obat yang Sering Dipakai Publik RI, Tolak Angin Nomor 1
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/publication/2025/05/28/1b5cdf50f49c754c3b581bd2/statistik-sosial-budaya-2024.html
