Si Bawang Penyumbang Inflasi, Bikin Tangisan Emak-emak Melebihi Nonton Sinetron

BPS mencatat November 2024 Indonesia mengalami inflasi m-to-m sebesar 0,30%. Penyumbang terbesar adalah bawang merah.

8 Komoditas Utama Kelompok Makanan dan Minuman Penyumbang Inflasi, November 2024 (Persentase)

Sumber: BPS (Badan Pusat Statistik)
GoodStats

Sepertinya banyak yang kenal Sinetron Bawang Merah Bawang Putih, serial televisi yang tayang perdana pada 18 Mei 2004 di salah satu stasiun televisi swasta nasional. Bagaimana perilaku Si Bawang Merah yang sering membuat geram emak-emak pecinta sinetron, yang terkadang menguras air mata tiap episodenya berakhir.

Namun, tangisannya tak sekencang akibat bawang merah yang satu ini. Selain membuat kemerahan pada mata setelah potongan yang kesekian kali. Ternyata tangisan para emak-emak ini lebih kencang setelah mendengar harga bawang merah yang meroket akibat inflasi.

Seperti yang telah dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (2/12/2024) lalu melalui Berita Resmi Statistik (BRS). Pada rilis BRS tersebut, Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan pada bulan November 2024 telah terjadi inflasi month-to-month (inflasi m-t-m) sebesar 0,30%. Seperti yang kita ketahui, kenaikan beberapa harga barang dan jasa di dalam negeri dapat memicu terjadinya inflasi.

Inflasi m-t-m yang dirilis adalah inflasi bulan November 2024 terhadap Oktober 2024. Komoditas terbesar yang menjadi penyebab inflasi m-t-m November 2024 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Delapan komoditas utama pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau penyumbang utama inflasi bulan November 2024 adalah bawang merah, tomat, daging ayam ras, minyak goreng, bawang putih, ikan segar, Sigaret Kretek Mesin, dan kopi bubuk.

Bawang merah menjadi komoditas yang memberikan andil inflasi tertinggi sebesar 0,10%. Komoditas yang juga memberikan andil inflasi yang sama pada bulan tersebut adalah tomat. Diikuti daging ayam ras dengan andil inflasi sebesar 0,03%.

Harga bawang merah yang meroket salah satu pemicunya adalah hasil produksi yang terbatas. Pada rilis tersebut, Amalia menyampaikan salah satu penyebab menurunnya produksi bawang merah adalah dikarenakan pemanenan bawang merah pada bulan November 2024 sangat terbatas karena memasuki puncak musim kemarau.

“Juli, Agustus, September 2024 adalah periode puncak musim kemarau. Kementan mencatat bahwa penanaman bawang merah oleh petani di bulan Agustus- September 2024 yang akan dipanen di bulan November 2024. Secara umum sangat terbatas karena memasuki puncak musim kemarau. Produksi bawang merah mengalami penurunan,” tutur Amalia.

Seperti yang kita ketahui, bawang merah merupakan bumbu utama yang digunakan emak-emak dalam memasak. Selain sebagai bahan utama dalam memasak, bawang merah juga berfungsi sebagai penyedap masakan alami yang memberikan rasa gurih dan juga pewarna alami.

Baca Juga: Dampak Kenaikan PPN 12% terhadap Inflasi Indonesia

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook