Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada Agustus 2024, Jawa Tengah mengalami deflasi sebesar 0,07% dengan komoditas bawang merah sebagai penyumbang terbesar selain daging ayam ras dan telur ayam ras.
Komoditas bawang merah menyumbang deflasi sebesar 0,08%, daging ayam ras dan tomat masing-masing sebesar 0,03%, dan telur ayam ras memberikan andil deflasi sebesar 0,02% pada Agustus lalu.
Pudji Ismartini, Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, memaparkan, sejak Juni 2024, komoditas seperti bawang merah, daging ayam ras, dan telur ayam ras menunjukkan tren deflasi. Hal ini juga berlaku pada komoditas tomat yang menunjukkan tren deflasi sejak Mei 2024.
Deflasi pada komoditas hortikultura dapat terjadi karena penurunan harga yang disebabkan oleh pasokan yang berlimpah. Dalam lima tahun terakhir, pada bulan Agustus selalu terjadi deflasi kecuali pada Agustus 2021. Umumnya hal tersebut disebabkan oleh penurunan harga komoditas komponen harga bergejolak.
Jika dibandingkan dengan Juli 2024, deflasi Agustus 2024 di Jawa Tengah lebih rendah dan merupakan deflasi keempat pada tahun 2024. Kelompok pengeluaran penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi 0,52% dan memberikan andil deflasi sebesar 0,15%.
Hal ini berlainan dengan bensin dan cabai rawit yang malah memberikan andil inflasi sebesar 0,03% pada masing-masing komoditas. Selain itu, kopi bubuk dan emas perhiasan juga menyumbang inflasi masing-masing sebesar 0,02%.
Komponen pendidikan juga berdampak pada inflasi sebesar 0.04%, yang termasuk biaya sekolah dasar, biaya kuliah perguruan tinggi, biaya sekolah menengah pertama yang masing-masing memberi andil inflasi sebanyak 0,01%.
Baca Juga: Terkini, Inflasi Tahunan RI Juni 2024 Turun Jadi 2,51%