Simak Tingkat Partisipasi Konsumsi Komoditas Pangan Indonesia 2025

Makanan & minuman jadi menjadi komoditas dengan tingkat partisipasi konsumsi tertinggi, mencapai 99,42% pada 2025.

Tingkat Partisipasi Konsumsi Menurut Kelompok Komoditas Pangan

(Maret 2025)
Ukuran Fon:

Tingkat partisipasi konsumsi merupakan indikator yang menunjukkan jumlah komoditas tertentu yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Semakin tinggi tingkat partisipasi konsumen, artinya semakin meningkat pula jumlah konsumsi terhadap komoditas tersebut. Data ini dapat menjadi acuan untuk melihat seberapa besar ketergantungan rumah tangga terhadap komoditas tertentu.

Ketergantungan yang terlalu tinggi terhadap salah satu jenis bahan pangan akan mengancam ketahanan pangan nasional. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui tingkat partisipasi konsumsi rumah tangga agar bisa diterapkannya diversifikasi pangan yang dapat mewujudkan sistem pangan berkelanjutan.

Hal ini seperti yang disampaikan Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Badan Pangan Nasional (NFA), Rinna Syawal.

“Diversifikasi konsumsi pangan tidak hanya soal mengubah pola makan, tapi juga membuka ruang ekonomi baru melalui pengembangan UMKM, inovasi produk lokal, dan pembentukan pasar pangan alternatif,” tutur Rinna (7/5/2025).

Menurut laporan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) periode Maret 2025, makanan dan minuman jadi merupakan komoditas pangan dengan tingkat partisipasi konsumsi tertinggi. Survei tersebut melibatkan 345.000 responden dengan metode pengumpulan data berupa wawancara langsung terhadap responden, antara lain kepala rumah tangga, suami/istri atau ART.

Hasil menunjukkan bahwa tingkat partisipasi konsumsi makanan jadi mencapai 99,42%, lebih tinggi dibanding padi-padian yang memiliki persentase sebanyak 99,17%.

Tingkat partisipasi konsumsi untuk bumbu-bumbuan sebesar 98,56%, diikuti minyak dan kelapa (98,40%), sayur-sayuran (97,65%), bahan minuman (97,41%), telur dan susu (95,35%), buah-buahan (93,10%), makanan laut (90,99%), kacang-kacangan (89,20%), serta bahan makanan lainnya (83,68%).

Adapun tingkat partisipasi konsumsi untuk umbi-umbian jadi yang terendah dibanding komoditas makanan lain, hanya 60,05%, diikuti oleh rokok dan tembakau (67,06%) serta daging (71,36%).

Data di atas menunjukkan bahwa penduduk Indonesia masih memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap makanan jadi dan komoditas padi-padian yang telah menjadi makanan pokok sehari-hari.

Baca Juga: 7 Provinsi dengan Proporsi Pengeluaran Pangan Terbesar 2025

Sumber:

https://www.bps.go.id/id/publication/2025/10/10/755ea866289ba29e5104e58d/pengeluaran-untuk-konsumsi-penduduk-indonesia-maret-2025.html 

https://badanpangan.go.id/blog/post/potensi-pangan-lokal-diversifikasi-konsumsi-pangan-menuju-sistem-pangan-lokal-yang-lebih-tangguh 

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook