Dominasi Android di Indonesia tetap sulit digoyahkan. Data dari Statcounter menunjukkan pangsa pasar Android konsisten berada di atas 88% sejak 2020. Di balik stabilnya dominasi ini, terdapat dinamika menarik: iOS sempat mencatat kenaikan signifikan, sebelum akhirnya kembali menurun dalam dua tahun terakhir.
Pada tahun 2020, pangsa pasar iOS di Indonesia tercatat 7,62%. Angka tersebut meningkat dari tahun ke tahun, hingga mencapai puncaknya pada tahun 2023 dengan 11,58%. Tren positif ini sempat menimbulkan anggapan bahwa iOS mulai meraih perhatian lebih besar di pasar domestik. Akan tetapi, data tahun 2024 dan tahun 2025 justru menunjukkan arah berlawanan. Pangsa iOS turun ke 10,44% pada tahun 2024 dan melorot lagi menjadi 9,36% pada tahun 2025.
Android yang sempat melemah hingga 88,29% pada tahun 2023 berhasil kembali pulih menjadi 90,54% pada tahun 2025. Kategori “lainnya” tetap tidak berpengaruh besar, hanya berkisar 0,08-0,14% sepanjang periode tersebut, sehingga persaingan utama tetap berada pada Android dan iOS.
Fenomena naik turunnya iOS ini dipengaruhi beberapa faktor. Harga perangkat iPhone yang relatif tinggi menjadi salah satu alasan adopsinya tidak sebesar Android, terutama di negara dengan tingkat daya beli yang beragam seperti Indonesia. Pilihan produk iOS juga lebih terfokus pada segmen menengah ke atas, berbeda dengan Android yang hadir dalam ribuan varian dengan rentang harga luas. Ekosistem Android yang terbuka, ditambah penetrasi kuat produsen besar seperti Samsung, Xiaomi, dan Oppo, semakin memperkuat posisinya di pasar lokal.
Ke depan, iOS masih memiliki peluang tumbuh melalui inovasi dan strategi pemasaran yang lebih agresif. Namun tanpa langkah nyata, tren penurunan sejak tahun 2023 berpotensi berlanjut. Android, dengan fleksibilitas dan keberagaman produknya, tampaknya masih akan memegang kendali utama di pasar ponsel Indonesia.
Baca Juga: Gen Z Mendominasi Pengguna Handphone Indonesia
Sumber:
https://gs.statcounter.com/os-market-share/mobile/indonesia/#yearly-2020-2025
