Semenjak kejadian Pandemi Covid-19, masyarakat Indonesia seakan mendapat kesadaran baru tentang pentingnya peningkatan prasarana sektor kesehatan di Indonesia. Berbagai kampanye dilakukan untuk meningkatkan sarana kesehatan di tanah air, termasuk dalam segi pendanaan, fasilitas kesehatan, serta peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Hal ini diyakini dapat meningkatkan angka harapan hidup serta menjadikan Indonesia destinasi kesehatan di ranah Internasional.
Dalam data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, spesialisasi dokter spesialis di rumah sakit RI masih didominasi oleh dokter spesialis penyakit dalam dengan jumlah mencapai 6958 dokter. Posisi kedua diisi oleh dokter spesial obsgyn dengan jumlah mencapai 6039 dokter.
Selanjutnya, dokter spesialis anak menjadi urutan ketiga dalam data ini. Dokter spesialis anak di Indonesia telah berjumlah sebanyak 5496 dokter, disusul dokter spesialis bedah sebanyak 3923 dokter.
Pada posisi kelima, dokter spesialis anastesi berada pada peringkat tersebut dengan jumlah mencapai 3649, disusul dokter spesialis radiologi dengan angka 2271 dokter. Dokter spesialis patologi klinik menjadi urutan ketujuh dengan jumlah mencapai 1959 dokter.
Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan Arianti Anaya sendiri mengklaim bahwa Indonesia masih kekurangan 30.000 dokter spesialis. "Kebutuhan Indonesia sebanyak 272.000 dokter, sementara di Indonesia masih kekurangan dokter dan masih terkumpul di Pulau Jawa," terangnya mengutip Republika.
