Banjir merupakan peristiwa meluapnya air ke daratan yang dapat terjadi secara alami maupun disebabkan oleh ulah manusia. Bencana satu ini termasuk yang sering terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia, terutama di musim penghujan. Belakangan ini pun banjir yang terjadi di wilayah Jakarta dan Sumatera Barat yang cukup menarik perhatian masyarakat.
Secara lebih spesifik menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada periode Januari hingga Maret 2024 ini telah terjadi 123 bencana banjir di Indonesia. Di mana tercatat 16.765 orang menderita dan 95.024 orang lainnya mengungsi akibat banjir.
Lantas, bagaimana statistik banjir dalam 10 tahun terakhir ini?
Menurut data statistik bencana yang dihimpun oleh BNPB, terdapat 8.333 bencana banjir yang terjadi di Indonesia sepanjang 2014 hingga 2023. Meski selama 10 tahun terakhir grafik fenomenanya cenderung dinamis, namun dapat dipastikan sejak tahun 2015 hingga 2020 data statistik kejadian banjir terus meningkat kecuali pada 2019.
Tahun 2020 juga menjadi puncak kejadian banjir tertinggi, yaitu terdapat 1.531 kejadian banjir yang terjadi di Indonesia. Adapun sepanjang 2020, bencana banjir berhasil memakan 132 korban jiwa dan 3.843.714 orang menderita. Selain itu, kerusakan juga terjadi pada 28.824 rumah, 511 fasilitas pendidikan, dan 625 fasilitas peribadatan.
Meskipun 2021 memiliki jumlah kejadian yang lebih sedikit dibandingkan 2020 (tepatnya selisih 335 kejadian), namun dampak paling tinggi yang ditimbulkan bencana banjir ada pada tahun 2021.
Di mana sepanjang 2021 bencana banjir memakan 337 korban jiwa dan 4.273.938 orang menderita. Selain itu, kerusakan juga terjadi pada 98.717 rumah, 913 fasilitas pendidikan, dan 818 fasilitas peribadatan.
Di sisi lain, statistik kejadian banjir mulai melandai sejak tahun 2021. Di mana selama 10 tahun terakhir, bencana banjir paling sedikit terjadi di tahun 2023, yaitu hanya terdapat 351 kejadian.