Masyarakat adat adalah kelompok masyarakat yang hidup turun-temurun di suatu wilayah dan terikat oleh identitas budaya, hukum adat, serta hubungan kuat dengan tanah dan sumber daya alam di wilayah adat mereka.
Meski sudah tinggal lebih lama bahkan sebelum Indonesia terbentuk menjadi negara secara administratif, masyarakat adat justru banyak mengalami diskriminasi oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia sendiri.
Tata kelola pemerintahan Indonesia yang belum inklusif ini dibuktikan oleh rata-rata Indeks Inklusi Sosial Indonesia (IISI) bagi masyarakat adat yang sangat rendah, yaitu hanya 1,7 poin. Artinya, kondisi inklusi sosial bagi masyarakat adat berada dalam status negligible (diabaikan) menuju insignificant (tidak signifikan).
SETARA Institute mengukur indeks ini dengan menggunakan empat indikator yaitu rekognisi, partisipasi, resiliensi, dan akomodasi dengan rentang skor 1-7. Nilai 1 (satu) untuk kondisi inklusi sosial sangat buruk dan 7 (tujuh) untuk kondisi inklusi sosial sangat baik.
Pada indikator rekognisi, skor inklusi sosial untuk masyarakat adat hanya sebesar 1,9 poin. Angka ini mencerminkan pengakuan pemerintah dan masyarakat umum terhadap keberadaan dan hak masyarakat adat masih sangat rendah.
Indikator partisipasi memiliki skor yang sama dengan indikator rekognisi, yaitu 1,9 poin. Nyatanya, masyarakat adat belum mendapatkan kesempatan yang setara untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial, pekerjaan, pendidikan, politik, dan pemerintahan.
Kemudian, indikator resiliensi memiliki skor terendah dibandingkan indikator lainnya. Skor yang hanya mencapai 1,4 poin ini menunjukkan bahwa pemerintah belum cukup memberikan mitigasi konflik sosial yang baik, sistem peringatan dini yang efektif, dan pemulihan pasca konflik sosial yang reparatif bagi masyarakat adat.
Layanan dan informasi dari pemerintah pun dinilai belum terjangkau bagi masyarakat adat, selaras dengan skor pada indikator akomodasi yang hanya mencapai 1,5 poin.
Baca Juga: 33 Juta Ha Wilayah Adat Terpetakan, Bagaimana Status Pengakuannya?
Sumber:
https://setara-institute.org/wp-content/uploads/2025/03/Ebook-Indeks-Inklusi-Sosial-Indonesia_Setara-Institute-1.pdf