Minyak kelapa sawit merupakan salah satu komoditas yang berkontribusi besar terhadapĀ pada perekonomian nasional. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 menunjukkan bahwa terdapat 2.285 perusahaan perkebunan kelapa sawit yang tersebar di 29 provinsi di Indonesia.
Berdasarkan peta persebaran wilayah, Pulau Sumatra dan Kalimantan menjadi pusat dominasi industri kelapa sawit nasional. Pulau Sumatra tercatat memiliki 1.204 perusahaan kelapa sawit atau sekitar 52,69% dari jumlah perusahaan kelapa sawit di Indonesia. Angka ini menegaskan posisi Sumatra sebagai basis utama industri kelapa sawit, terutama di provinsi Sumatra Utara dengan 327 perusahaan dan Riau dengan 228 perusahaan. Kedua provinsi tersebut masuk ke dalam lima besar provinsi dengan perusahaan kelapa sawit terbanyak di Indonesia.
Selain Sumatra, pulau lain yang mendominasi perusahaan perkebunan kelapa sawit adalah Pulau Kalimantan. Pulau ini memiliki 976 perusahaan atau sekitar 42,71% dari jumlah perusahaan kelapa sawit di Indonesia.
Provinsi dengan jumlah perusahaan terbanyak adalah Kalimantan Barat dengan 352 perusahaan, disusul Kalimantan Timur sebanyak 268 perusahaan, serta Kalimantan Tengah dengan 216 perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa Kalimantan, dengan ketersediaan lahan yang luas, menjadi kawasan strategis untuk pengembangan industri perkebunan sawit.
Sementara itu, Pulau Sulawesi hanya menyumbang 60 perusahaan atau 2,63% dari total perusahaan kelapa sawit di Indonesia. Pulau lain seperti Jawa, Maluku, dan Papua hanya memiliki 45 perusahaan atau 1,97% dari total perusahaan kelapa sawit di Indonesia. Angka ini menunjukkan bahwa pengembangan industri sawit di Indonesia masih sangat terpusat di dua wilayah utama, yaitu Sumatra dan Kalimantan.
Jika ditinjau secara keseluruhan, lebih dari 95% perusahaan kelapa sawit berada di Pulau Sumatra dan Kalimantan. Kondisi ini menandakan adanya ketergantungan industri pada dua pulau tersebut. Konsentrasi yang tinggi dapat membawa keuntungan berupa efisiensi produksi, tetapi sekaligus menghadirkan tantangan, seperti kerentanan terhadap fluktuasi harga global, isu lingkungan, dan kebutuhan peningkatan infrastruktur di wilayah penghasil utama.
Baca Juga: 10 Perusahaan Sawit Terbesar di Indonesia, Capai Pendapatan Triliunan!
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/publication/2025/08/29/c470efbd1999f68028dfad59/direktori-perusahaan-perkebunan-kelapa-sawit-indonesia-2024.html