“Buku adalah jendela dunia”, sebuah pepatah populer yang digunakan untuk menggambarkan luasnya ilmu yang dapat diberikan oleh sebuah buku. Sebelum memasuki era digital, buku merupakan media informasi yang banyak digunakan oleh manusia. Buku menjadi sebuah media bagi penulis untuk menuangkan isi kepalanya, untuk nantinya dapat dikonsumsi oleh pembaca.
Memasuki era digital, konsumsi buku sebagai sumber informasi perlahan ditinggalkan, orang-orang mulai lebih sering membaca informasi melalui media digital. Berdasarkan Survei GoodStats bertajuk Preferensi Membaca Buku di Era Digital Tahun 2025, hanya 1 dari 5 responden yang rutin membaca buku setiap hari.
Meski perkembangan media digital telah menggeser pola perilaku manusia dalam mengonsumsi informasi, media digital juga kini banyak dimanfaatkan untuk menyebarluaskan informasi mengenai buku yang baru dirilis. Menurut survei, sebanyak 62,5% responden menggunakan media sosial untuk mencari informasi mengenai buku baru. Hal tersebut tidaklah mengherankan mengingat jumlah pengguna media sosial di Indonesia yang mencapai 139 juta jiwa.
Platform buku daring menjadi pilihan selanjutnya bagi pembaca buku, sebanyak 11,3% responden mengetahui buku baru melalui platform buku daring. Toko buku berada di urutan ketiga, dengan 10,7% responden memilih mencari buku baru di toko buku.
Rekomendasi teman/keluarga dipilih oleh 5,4% sebagai sumber untuk mencari buku baru. Kemudian, sebanyak 4% responden menggunakan ulasan atau blog buku sebagai referensi. Terakhir, terdapat 3% responden memilih opsi lainnya untuk mencari buku baru.
Survei tersebut dilakukan pada 20 Januari-10 Februari 2025 menggunakan metode kuantitatif online survey dan metode kualitatif Focus Group Discussion (FGD). Survei tersebut menjaring 1.000 responden tersegmentasi di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Buku Pengembangan Diri Paling Digemari di Indonesia
