Istora Senayan kembali menjadi tempat digelarnya turnamen bulu tangkis internasional, setelah sempat disebut-sebut akan berpindah ke Indonesia Arena. Namun, ada yang berbeda pada gelaran Indonesia Open kali ini. Kursi penonton tidak sepadat turnamen bulu tangkis pada tahun-tahun sebelumnya. Kenaikan harga tiket masuk menjadi salah satu faktornya.
Penggemar olahraga bulu tangkis di Indonesia memang belum pudar. Namun, kenaikan harga di tiket pertandingan yang terjadi setiap tahun membuat penggemar kehilangan minat, termasuk pada Indonesia Open 2024.
Menilik harga tiket Indonesia Open dalam lima tahun terakhir, ternyata kenaikan yang cukup tinggi justru terjadi pada 2022. Kenaikan terbesar terdapat pada tiket kategori VIP untuk babak final.
Pada 2019, penggemar bulu tangkis masih bisa menikmati pertandingan langsung dengan harga murah. Mulai dari Rp25.000, pertandingan bulu tangkis antar pemain kelas dunia itu sudah bisa disaksikan langsung di Istora Senayan.
Harga tiket termahal ditetapkan untuk laga final di kategori VIP (saat itu disebut Blue) adalah Rp850.000. Tahun itu juga menjadi gelaran Indonesia Open terakhir yang digelar sebelum pandemi COVID-19.
Indonesia Open kembali digelar pada 2022. Tidak main-main, harga tiket meningkat hampir 100% dari harga sebelumnya dan mencapai angka Rp1.500.000 untuk kategori VIP di babak final. Antusiasme penggemar saat itu tak tergoyahkan oleh harga. Seluruh kategori tiket habis seketika.
Pada Indonesia Open 2023, lagi-lagi pihak federasi dan promotor menaikkan harga mencapai Rp2.000.000 untuk laga final kategori tiket VIP. Artinya, ada kenaikan sebesar 75% dari tahun sebelumnya.
Keluh kesah penggemar bulu tangkis makin meningkat pada 2024 seiring dengan peningkatan yang terjadi lagi. Namun, jika dilihat dari data yang ada, peningkatan harga Indonesia Open 2024 tidak sebesar pada dua kali gelaran Indonesia Open sebelumnya.
Kenaikan harga kali ini ada di rentang Rp50.000 hingga Rp150.000. Bahkan, terjadi penurunan harga sebesar Rp300.000 untuk kategori tiket VIP babak perempat final dan semifinal.
Meskipun begitu, antusiasme penggemar bulu tangkis tetap menurun. Tiket yang biasanya habis dalam hitungan menit, kini bahkan masih tersisa hingga masa penjualan berakhir.
Untuk menarik perhatian penonton, sebetulnya pihak penyelenggara sudah menjanjikan sebuah acara perpisahan untuk para atlet yang pensiun, seperti Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuldjo. Miskomunikasi antara kedua belah pihak kemudian menjadi salah satu faktor penurunan daya beli penonton.