Industri kecantikan di Asia Tenggara lagi naik daun. Menurut riset Source of Asia, tahun 2024 lalu pasar kosmetik di kawasan masih dikuasai merek-merek global, tapi menariknya ada dua brand asal Indonesia yang ikut nimbrung di daftar sepuluh besar.
Di posisi pertama ada Bioderma dari Prancis yang menguasai 5,6% pangsa pasar. Tepat di belakangnya, ada BLACK ROUGE dari Korea Selatan dengan 5,1%. Angka yang sama juga berhasil diraih Wardah, merek lokal asal Indonesia dengan branding halalnya yang sukses menempatkan diri di jajaran teratas bersama raksasa kosmetik dunia.
Daftar ini makin beragam dengan hadirnya nama-nama besar lain seperti Cocoon dari Vietnam (3,8%), Maybelline (3,1%) dari Amerika Serikat, serta L’Oreal Paris (2,3%) dan La Roche Posay (2,0%) dari Prancis. Dari China, ada O.Two.O dan Focallure dengan pangsa 1,9% dan 1,6%. Satu lagi kebanggaan Indonesia adalah Make Over yang berhasil meraih angka 1,9% dan masuk 10 besar.
Kalau melihat peta pasar, Vietnam jadi negara paling potensial dengan pangsa 41%. Indonesia menyusul dengan 33%, lalu Thailand di posisi ketiga dengan 11%. Angka ini menunjukkan betapa besarnya peluang industri kecantikan di Asia Tenggara, khususnya bagi brand lokal yang bisa memikat pasar dalam negeri sekaligus merambah ke luar.
Dengan Wardah dan Make Over sudah unjuk gigi di level regional, bukan tidak mungkin ke depan makin banyak brand kosmetik asal Indonesia yang ikut meramaikan daftar terlaris di Asia Tenggara.
Kehadiran brand lokal dalam daftar ini juga menandakan bahwa konsumen semakin percaya diri menggunakan produk buatan dalam negeri. Tren ini bisa jadi dorongan besar bagi industri kosmetik Indonesia untuk terus berinovasi, meningkatkan kualitas, sekaligus memperluas jangkauan ke pasar internasional.
Baca Juga: 10 Brand Parfum Terlaris di Shopee Indonesia 2025, Mana Favoritmu?
Sumber:
https://www.sourceofasia.com/cosmetics-industry-in-southeast-asia-2024-2025/