Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, jumlah produksi temulawak di Indonesia meningkat mencapai 24.326.927 ton di tahun 2023.
Temulawak termasuk jenis tanaman biofarmaka yang merupakan salah satu komoditas rempah yang paling banyak dicari oleh negara-negara tetangga seperti India dan Malaysia.
Jawa Timur menjadi provinsi penghasil temulawak terbesar di 2023, mencapai 17.320.203 ton karena punya kondisi alam yang mendukung seperti tanah yang subur dan iklim yang cocok.
Posisi kedua diisi oleh Jawa Tengah dengan produksi sebesar 3.022.592 ton, turun dari jumlah produksinya di 2022 yang sebesar 4.251.573 ton.
DI Yogyakarta menyusul di urutan ketiga dengan 1.569.671 ton produksi temulawak, tanah yang subur memungkinkan pertumbuhan yang optimal untuk keperluan herbal maupun industri.
Riau menduduki peringkat keempat dengan produksi mencapai 610.079 ton, naik dari tahun 2022 yang sebesar 209.589. Begitu juga dengan Kalimantan Selatan di urutan kelima yang produksinya naik dari 151.095 ton di 2022 menjadi 237.771 ton di 2023.