Kebiasaan masyarakat Indonesia untuk pesan makanan lewat aplikasi secara daring kian menjamur, fenomena ini tergambar jelas lewat survei yang dilakukan Jakpat pada 13–14 Maret 2025. Survei ini melibatkan 1.343 responden, dan hasilnya menunjukkan bahwa layanan pesan-antar makanan kian diminati, terutama karena alasan kepraktisan dan banyaknya promo menarik.
Sebanyak 29% responden mengaku memesan makanan secara online dua hingga tiga kali dalam seminggu. Angka ini menunjukkan kebiasaan yang cukup rutin dan konsisten dalam menggunakan layanan food delivery.
Dari berbagai alasan yang mendasari kebiasaan ini, 55% responden menyebut mereka suka pesan makanan online karena banyak diskon yang ditawarkan. Sementara itu, 51% lainnya mengaku malas keluar rumah sehingga memilih cara praktis ini untuk memenuhi kebutuhan makan mereka.
Soal jenis makanan yang dipesan, camilan menempati urutan teratas dengan persentase mencapai 49%. Diikuti oleh minuman sebanyak 33%, dan makanan utama seperti sarapan atau makanan berat lainnya sebesar 31%.
Untuk kategori camilan, martabak jadi favorit utama dan dipilih oleh 50% responden. Di bawahnya, ada jajanan pasar seperti kue bolu (37%) dan jajanan khas Sunda seperti cilok, seblak, cimol, serta olahan aci lainnya (36%).
Jenis camilan lain yang juga banyak diminati antara lain dimsum (32%), jajanan dengan bumbu kacang seperti siomay dan batagor (31%), donat (25%), dan sandwich (24%).
Tak ketinggalan, camilan bergaya Barat seperti burger dan kentang goreng turut masuk dalam daftar favorit dengan persentase 22%. Disusul es krim (21%) dan jajanan khas Timur Tengah seperti kebab yang dipilih oleh 19% responden.
Dari sisi pengeluaran, rata-rata biaya yang dihabiskan setiap kali memesan makanan secara online berada di angka Rp56.838. Nominal ini sudah termasuk ongkos kirim dan biaya layanan aplikasi.
Baca Juga: Telur Balado Masuk Hidangan Telur Terbaik pada 2025