Rokok merupakan salah satu pemicu kematian tertinggi di dunia. World Health Organization (WHO) menyebut zat adiktif ini menewaskan sekitar delapan juta orang setiap tahunnya, baik perokok aktif maupun pasif.
Sejak 1950, merokok terbukti meningkatkan risiko menderita kanker paru-paru. Perokok juga lebih rentan mengidap serangan jantung, stroke, pembekuan darah, kanker mulut, dan masih banyak lagi.
Meskipun banyak orang memahami bahaya yang ditimbulkan, rokok masih tetap dikonsumsi setiap hari. Pasalnya, tembakau di dalam rokok mengandung zat nikotin yang bersifat stimulan dan adiktif. Itulah mengapa kebiasaan merokok sukar dihentikan.
United Nations Development Programme (UNDP) menyebut bahwa rokok merenggut nyawa sekitar 64.000 orang per tahun, 56% di antaranya berusia kurang dari 70 tahun.
Mengingat dampak buruknya bagi kesehatan, banyak negara yang berupaya menekan penggunaan rokok. Namun, persentase perokok di beberapa negara masih terbilang tinggi. Hal itu dipengaruhi oleh beragam faktor, mulai dari tingkat kemakmuran, kondisi sosial, hingga budaya.
Berdasarkan data WHO mengenai tingkat penggunaan rokok oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas pada 2022, negara dengan persentase perokok tertinggi di dunia didominasi oleh kawasan Balkan, Oseania, dan Asia Tenggara.
Nauru berada di puncak daftar. Sebanyak 48,3% atau nyaris separuh dari populasi merupakan perokok. Menariknya, perokok perempuan mendominasi dibanding laki-laki, yaitu 53%. Myanmar menempati urutan kedua dengan persentase perokok mencapai 44,4%.
Di peringkat selanjutnya, persentase perokok di Kiribati (39,7%), Papua Nugini (39,6%), Bulgaria (39,5%), dan Serbia (39,5%) berbeda tipis. Timor Leste mengekor di posisi berikutnya dengan persentase mencapai 38,7%.
Indonesia menduduki urutan kedelapan dengan proporsi perokok sebesar 38,2%, dilanjutkan oleh Kroasia dan Pulau Solomon, masing-masing 37% dan 36,9%.
Sementara itu, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia 2023, jumlah perokok aktif di Indonesia diperkirakan mencapai 70 juta orang, 7,4% di antaranya berusia 10-18 tahun. Perokok Indonesia juga didominasi oleh laki-laki (56,36%) dengan selisih yang signifikan dibanding perempuan.
Baca Juga: Indonesia No 1 Negara dengan Jumlah Pria Perokok Terbesar di Dunia