Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor rokok kretek Indonesia mencapai US$113,38 juta sepanjang Januari hingga Juni 2025. Berat rokok yang diekspor mencapai 8,53 juta kg, dengan setidaknya sepuluh negara utama yang menjadi tujuan.
Vietnam menduduki posisi pertama dengan ekspor rokok kretek senilai US$31,39 juta. Berat rokok yang diekspor sebesar 1,36 juta, masih kalah dari Singapura yang sebesar 2,46 juta, namun nilainya hanya US$27,48 juta, tertinggi kedua secara nasional.
Di urutan ketiga ada Filipina yang nilai ekspor rokok kreteknya mencapai US$12,56 juta dengan berat mencapai 1,22 juta kg, disusul oleh Malaysia dengan US$10,33 juta (848 ribu kg) dan Thailand dengan US$8,76 juta (915 ribu kg).
Di luar Asia Tenggara, Indonesia juga mengekspor rokoknya ke Brasil dengan nilai US$5,63 juta (909 ribu kg), Paraguay dengan US$4,52 juta (95 ribu kg), Timor Leste dengan nilai US$4,45 juta (455 ribu kg), Jepang senilai US$1,45 juta (50 ribu kg), dan Uni Emirat Arab mencapai US$215 ribu (832 ribu kg).
Sementara itu, untuk kategori rokok dan cerutu lainnya, nilai ekspornya mencapai US$660,7 juta dengan berat 63,6 juta kg, terbanyak masih ke negara-negara ASEAN.
Filipina memuncaki daftar dengan nilai ekspor rokok dan cerutu lain mencapai US$141,9 juta seberat 16,1 juta kg. Di urutan kedua ada Kamboja dengan US$122,8 juta yang beratnya mencapai 15,87 juta kg, diikuti Jepang dengan US$74,39 juta (6,91 juta kg).
Baca Juga: Harga Rokok di Jakarta Termasuk yang Termurah di Dunia
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/publication/2025/08/29/aa76d78842eb6478c04ab6e6/statistik-perdagangan-luar-negeri-bulanan-ekspor--juni-2025.html