Tidak berlebihan rasanya untuk menyebut kode QR sebagai salah satu teknologi terpopuler saat ini. Pasalnya, kini kode QR telah digunakan di berbagai lini kehidupan manusia. Membayar belanjaan, memindai menu restoran, hingga mengisi daftar hadir, semua dipermudah dengan bantuan kode QR.
Indonesia bahkan memiliki sebuah sistem pembayaran yang berbasis kode QR, yaitu QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard. Saat ini QRIS telah menjadi salah satu metode pembayaran terfavorit, khususnya bagi anak muda karena cara penggunaannya yang praktis.
Meski Indonesia memiliki QRIS sebagai metode pembayaran terpopuler, Indonesia ternyata bukan pengguna kode QR terbesar di dunia. Berdasarkan laporan Digital 2025 July Global Statshot yang dirilis oleh DataReportal, Indonesia berada di peringkat ke-16 dunia sebagai pengguna kode QR terbanyak. Sebanyak 49,6% pengguna internet Indonesia yang berusia di atas 16 tahun sering menggunakan kode QR tiap bulannya, sedikit di atas rata-rata dunia yang berada di angka 48,4%.
Malaysia merupakan negara pengguna kode QR terbesar dengan persentase di angka 64,8%. China menyusul di peringkat kedua dengan persentase sebesar 61%. Argentina masuk dalam tiga besar dengan persentase pengguna QR di angka 59,6%. Brasil dan Swiss jadi dua negara terakhir yang masuk lima besar dengan persentase masing-masing sebesar 57,4% dan 56,9%.
Thailand keluar di peringkat keenam dengan jumlah pengguna kode QR sebanyak 56,5%. Singapura duduk di peringkat selanjutnya dengan persentase sebesar 55,9%. Urutan kedelapan jadi milik Vietnam dengan persentase pengguna sebanyak 54,2%. Dua negara terakhir yang menutup sepuluh besar adalah Kolombia dan Hong Kong, dengan jumlah pengguna kode QR masing-masing sebanyak 53,9% dan 53,2%.
Baca Juga: Tembus 56 Juta Pengguna, QRIS Berpotensi Tingkatkan Penjualan Pedagang di Indonesia
Sumber:
https://datareportal.com/reports/digital-2025-july-global-statshot