Sudah hampir 2 bulan berlalu di tahun yang baru. The Global Risk Report 2024 yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF) mengungkapkan bahwa risiko krisis terbesar di tahun 2024 ini adalah risiko cuaca ekstrem.
Hal ini diperoleh berdasarkan hasir survei terhadap 1.490 responden yang tersebar dari kalangan akademisi, pelaku usaha, organisasi internasional, pemerintah, hingga komunitas masyarakat sipil secara global. 66% responden meyakini bahwa kejadian yang paling berisiko dapat menimbulkan krisis global di tahun 2024 adalah cuaca ekstrem.
Perubahan iklim mengakibatkan banyak bencana alam timbul akibat cuaca ekstrem ini. Risiko cuaca ekstrem ini juga telah menjadi risiko krisis global selama 2 tahun berturut-turut.
Di Indonesia sendiri, baru-baru ini terjadi peristiwa puting beliung untuk pertama kalinya, di Bandung, yang menandakan bahwa cuaca ekstrem ini sangat berpotensi menimbulkan krisis global di tahun 2024.
Selain cuaca ekstrem, risiko akan adanya misinformasi dan disinformasi dari AI menduduki posisi kedua, dengan nilai 53%. Saat ini banyak informasi tidak benar tersebar di internet, semakin mudah dengan bantuan AI. Ancaman dari AI ini sudah menjadi salah satu ancaman global sejak beberapa tahun terakhir.
Risiko ketiga adalah risiko adanya polarisasi sosial-politik, dengan perolehan sebesar 46%. Sebanyak 42% responden juga menyatakan kekhawatirannya terhadap risiko krisis biaya hidup, diikuti serangan siber (39%) dan penurunan ekonomi (33%).