Program pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) semakin menjangkau warga Indonesia secara luas. Program ini merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia dengan memberikan hadiah cek kesehatan gratis.
Ada 3 sistem dalam pelaksanaan PKG, pertama untuk bayi dan anak hingga usia 6 tahun dan penduduk usia 18 tahun ke atas akan menerima layanan PKG pada hari ulang tahunnya. Sementara itu, anak usia 7-17 tahun akan menerima layanan PKG di sekolah setiap tahun ajaran baru. Terakhir, layanan PKG untuk ibu hamil, bayi, dan anak sampai usia 6 tahun akan dilakukan secara rutin, lebih dari sekali setahun sesuai kondisi dan usia.
Menurut laporan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), pemerintah Indonesia telah mengalokasikan Rp3,4 triliun untuk pelaksanaan program ini pada 2025. Rinciannya, anggaran ini berasal dari Kementerian Kesehatan sebesar Rp2,2 triliun dan dana alokasi khusus (DAK) non-fisik sebanyak Rp1,2 triliun.
Hingga 26 April 2025 ini, sudah ada 3,16 juta penduduk yang mengikuti program cek kesehatan gratis, tersebar di 504 kabupaten/kota di 38 provinsi Indonesia melalui 91,92 puskesmas.
Jika ditinjau dari asal daerahnya, Jawa Tengah jadi provinsi dengan penerima terbanyak, jumlahnya mencapai 1.336.174 penduduk. Di peringkat kedua ada Jawa Timur dengan 745.514 orang, diikuti Jawa Barat dengan 242.563 penerima.
Di luar Jawa, Sumatra Utara catatkan jumlah penerima program PKG tertinggi, jumlahnya mencapai 112.639 orang, disusul Sulawesi Selatan dengan 96.633 orang dan Sumatra Barat sebanyak 76.508 jiwa. Sementara itu, provinsi lain di luar top 10 menyumbang sekitar 321.245 penerima.
Ditinjau dari kelompok usianya, maka mayoritas penerima PKG merupakan orang dewasa berusia 40-59 tahun, totalnya mencapai 1,09 juta jiwa. Kelompok usia 25-39 tahun menyusul dengan total 962.219 orang.
Baca Juga: Cek Kesehatan Gratis Targetkan 100 Ribu Orang per Hari, Ini Provinsi dengan Penerima Terbanyak