Pengangguran masih menjadi tantangan serius dalam pembangunan di Indonesia. Survei dari Yayasan Pelopor Pilihan Tujuhbelas (PP17) menyebutkan bahwa pada Kuartal II 2025 ini, pengangguran jadi masalah utama yang dinilai perlu segera diselesaikan, dipilih oleh 49% responden.
Isu pengangguran menjadi semakin kompleks dengan munculnya berbagai dinamika baru, sebut saja, digitalisasi, otomatisasi, hingga skill mismatch yang menyebabkan masih banyaknya penduduk usia produktif yang malah menganggur. Dampak pasca pandemi Covid-19 juga perlu diperhitungkan, yang menyebabkan banyaknya usaha terpaksa gulung tikar dan sulit untuk kembali bangkit.
Selain pengangguran, masalah korupsi turut menjadi sorotan. Deretan kasus korupsi yang akhir-akhir ini terungkap melibatkan kerugian negara mencapai triliun rupiah, yang tentu saja membuat masyarakat resah dan berharap pemerintah dapat segera membasmi pejabat-pejabat kotor yang masih bersembunyi.
Lebih lanjut, 43% responden mendesak penyelesaian masalah harga bahan pokok yang semakin lama semakin mahal. Kenaikan biaya hidup yang tidak diimbangi dengan kenaikan upah yang setara membuat makin banyak rakyat kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Judi online juga jadi isu mendesak bagi 22% responden, dengan semakin maraknya iklan judi online di media sosial, yang bisa diakses oleh siapa saja termasuk anak-anak yang masih rentan.
Isu kekerasan seksual, kekerasan aparat, hingga biaya pendidikan yang mahal juga jadi sorotan. Menariknya, terdapat 15% responden yang mendesak penyelesaian isu pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dianggap memburuk, dengan beberapa siswa tercatat mengalami keracunan dan penyebarannya yang belum merata.
Baca Juga: Ada 12% Anak Muda Pengangguran pada 2024