Seiring dengan munculnya tantangan ekonomi yang kian kompleks seperti kebutuhan hidup sehari-hari yang terus meningkat, biaya tempat tinggal yang semakin tinggi, hingga tekanan untuk memiliki dana darurat dan tabungan demi kestabilan finansial mendorong masyarakat untuk menentukan strategi agar dapat meningkatkan pendapatan mereka.
Berdasarkan hasil survei yang dipublikasikan oleh IDN Research Institute yang melibatkan sebanyak 1.500 responden Gen Z dan Milenial, masing-masing 750 orang dari 10 kota besar di Indonesia, ada beberapa cara yang dilakukan Gen Z dan Milenial untuk mencari pendapatan tambahan.
Sebanyak 46% responden memilih untuk mengambil pekerjaan sampingan sebagai strategi mereka untuk meningkatkan penghasilan. Pekerjaan sampingan ini mencakup berbagai jenis pekerjaan, mulai dari pekerjaan lepas (freelance), konsultasi, mentor atau guru, dan pekerjaan paruh waktu lain di luar jam kerja utama mereka. Menariknya, upaya ini lebih dominan diisi oleh Milenial sebesar 50% responden dibandingkan dengan Gen Z yang hanya 43%.
Pengalaman serupa dibagikan oleh Ester Pandiangan, penulis buku Waktu Aku Dilayoff, di mana ia menceritakan kisahnya yang harus mencari pekerjaan sampingan melalui bukunya tersebut.
"Pada saat itu pula, gaji utama saya sebenarnya turun dari gaji pekerjaan utama di kantor lama. Akan tetapi, karena ada pekerjaan sampingan, pendapatan total saya menjadi lebih besar. Upah dari pekerjaan sampingan selalu ditabung, sedangkan gaji dari pekerjaan utama yang dipakai untuk hidup sehari-hari," tulisnya.
Selain pekerjaan sampingan, berjualan online juga menjadi opsi yang dipilih oleh 29% responden untuk mendapatkan pundi-pundi tambahan, terlebih di zaman digitalisasi seperti sekarang, di mana keperluan dan kebutuhan bisa diakses dengan lebih mudah melalui internet. Ini mencerminkan pemahaman responden tentang potensi pasar digital yang ditawarkan oleh banyak platform e-commerce.
Mencari pekerjaan yang memberikan gaji lebih tinggi juga menjadi pertimbangan bagi sebagian responden, dengan porsi sebesar 28%, terutama di kalangan Gen Z yang mungkin berada di awal karier sehingga mereka ingin meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan, dengan 34% responden yang menyatakan minatnya.
Investasi juga menarik minat sebagian responden dengan nilai sebesar 25%. Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda mulai menyadari pentingnya investasi untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang mereka, meskipun mungkin dengan modal yang lebih kecil dibandingkan generasi yang lebih tua.
Baca Juga: 43% Publik Indonesia Akan Cari Kerja Sampingan Jika Situasi Ekonomi Memburuk
