Masalah kemacetan merupakan masalah yang lumrah didapati di berbagai kota besar seluruh dunia terutama ibu kota. Pemerintah kota juga pemerintah negara terkait pun pasti juga sudah berusaha menanggulangi masalah ini. Masalah kemacetan merupakan masalah yang kompleks dipengaruhi oleh beragam faktor.
Menurut data dari TomTom pada tahun 2022, Jakarta berada di posisi kedua dalam daftar lima kota paling macet di Asia Tenggara. Dalam penilaian ini, tingkat kemacetan diukur dengan menghitung rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak 10 kilometer di dalam kota.
Peringkat pertama dalam daftar ini ditempati oleh Manila, Filipina, dengan rata-rata waktu perjalanan 27 menit untuk jarak 10 kilometer. Seperti Jakarta, Manila juga menerapkan kebijakan ganjil-genap di beberapa jalan-jalan utama.
Selanjutnya Jakarta mengalami rata-rata waktu perjalanan sekitar 22 menit untuk jarak 10 kilometer, menjadikannya urutan kedua sebagai kota dengan kemacetan yang tinggi di Asia Tenggara. Padahal berbagai cara sudah pemerintah lakukan seperti pengembangan infrasruktur, melakukan kebijakan ganjil-genap, mengembangkan transportasi umum sperti MRT, LRT, Transjakarta dan lainnya.
Urutan Setelahnya Diikuti oleh Bangkok di Thailand dan Singapura dengan masing-masing 20 dan 16,5 menit. Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia, juga menghadapi masalah serupa dengan Jakarta, dengan rata-rata waktu perjalanan sekitar 16 menit untuk jarak 10 kilometer. Beberapa jalan di Kuala Lumpur juga digunakan oleh kendaraan berat yang diperkirakan mampu menjadi penghambat lalu lintas.