Selain laut, ruang angkasa adalah tempat yang masih jarang terjamah oleh manusia. Eksplorasi ruang angkasa menjadi penting dilakukan guna mendeteksi bahaya yang datang dari luar atmosfer bumi. Selain itu, kelancaran telekomunikasi juga sangat bergantung pada eksplorasi ruang angkasa, salah satunya lewat satelit.
Berbagai penelitian tentang aktivitas ruang angkasa telah dilakukan banyak ilmuwan. Bahkan, sejumlah negara memiliki anggaran khusus untuk penelitian di bidang astronomi ini. Alokasi anggaran ini merujuk pada data oleh Organisasi Pengembangan Kerja Sama Ekonomi atau Organization for Economic Co-operation Development (OECD).
Amerika Serikat memang bukan negara pertama yang melakukan eksplorasi ruang angkasa. Namun, Perang Dingin (Cold War) membuka cakrawala ilmuwan Amerika Serikat untuk memulai eksplorasi ini.
Pada 2022, pemerintah Amerika Serikat menetapkan anggaran penelitian eksplorasi dan eksploitasi ruang angkasa sebesar US$12.004.437. Angka ini menjadikan Amerika Serikat sebagai negara dengan anggaran riset astronomi terbesar di dunia.
Menyusul di posisi kedua, Jepang juga tampak serius dengan penelitian di bidang ini. Sebanyak US$3.008.057 dianggarkan pemerintah Jepang untuk penelitian terkait ruang angkasa.
Italia berada di urutan ketiga dengan anggaran penelitian terkait ruang angkasa sebesar US$2.221.915. Terpaut sedikit, pemerintahan Prancis menganggarkan US$2.185.437 dari total keseluruhan dana risetnya untuk keperluan penelitian ruang angkasa.
Tak ingin ketinggalan, Jerman di peringkat kelima juga menaruh perhatian khusus pada eksplorasi dan eksploitasi ruang angkasa. Sebanyak US$1.960.500 dianggarkan pemerintahan Jerman untuk penelitian di bidang ini.
Baca juga: 8 Negara Ini Punya Anggaran Riset Terbesar di Dunia