5 Negara Tujuan Ekspor Karet Alam Indonesia: Fokus Ekspor ke Asia dan Amerika

Jepang menjadi tujuan ekspor terbesar karet Indonesia yakni sebesar 22,83% dari total ekspor atau setara dengan 400,4 ribu ton.

Volume Ekspor Karet Alam Menurut Negara Tujuan, 2023

Sumber: Badan Pusat Statsitik (BPS)
GoodStats

Karet alam menjadi salah satu komoditas ekspor utama Indonesia dengan sebagian besar produksinya dijual ke pasar internasional dan sisanya untuk kebutuhan domestik. Ekspor karet alam Indonesia pada tahun 2023 telah menjangkau lima benua, yaitu Asia, Afrika, Australia, Amerika, dan Eropa, dengan pangsa pasar terbesar di Asia.

Lima negara pengimpor utama karet alam Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat, China, India, dan Korea Selatan. Menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Jepang memimpin sebagai tujuan ekspor terbesar dengan volume 400,4 ribu ton atau 22,83% dari total ekspor. Nilai ekspor ke Jepang mencapai US$567,51 juta, mencerminkan tingginya permintaan industri Jepang terhadap karet alam Indonesia, khususnya untuk sektor otomotif dan manufaktur.

Di peringkat kedua, Amerika Serikat mengimpor 379,79 ribu ton karet alam Indonesia, atau 21,65% dari total ekspor, dengan nilai mencapai US$536,79 juta. Amerika Serikat merupakan pasar strategis, terutama bagi produk karet yang digunakan dalam pembuatan ban kendaraan dan perlengkapan industri.

Selanjutnya, China berada di posisi ketiga, dengan volume impor sebesar 215,57 ribu ton atau 12,29% dari total ekspor, bernilai US$304,11 juta. Sebagai salah satu produsen terbesar barang jadi berbasis karet, permintaan China terhadap bahan baku seperti karet alam tetap signifikan.

India dan Korea Selatan menempati peringkat keempat dan kelima, masing-masing dengan volume impor 144,15 ribu ton (8,22%) senilai US$203,01 juta dan 88,03 ribu ton (5,02%) senilai US$122,12 juta. Keduanya memainkan peran penting dalam rantai pasok global untuk produk berbasis karet, seperti ban kendaraan dan barang konsumen lainnya.

Pasar ekspor karet alam Indonesia yang tersebar di berbagai benua menunjukkan daya saing komoditas ini di pasar global. Namun, untuk menjaga stabilitas ekspor, peningkatan kualitas produk dan efisiensi distribusi perlu terus dilakukan agar Indonesia tetap menjadi pemain utama dalam industri karet dunia.

Baca Juga: Ekspor Karet Remah Indonesia Menurun dalam 10 Tahun Terakhir

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook