Data Pola Pangan Harapan (PPH) nasional menunjukkan tren peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan catatan resmi Badan Pangan Nasional, skor PPH Indonesia sempat berada di angka 88,4 pada 2018, kemudian menurun berturut-turut hingga 86,3 pada 2020. Penurunan ini terjadi di masa pandemi Covid-19, yang memengaruhi distribusi pangan, daya beli masyarakat, dan pola konsumsi harian.
Namun, pada tahun 2021, tren skor PPH kembali menguat. Kenaikan tajam terlihat pada tahun 2022 yang saat itu melonjak mencapai 92,9. Momentum positif ini berlanjut pada tahun 2023 dengan capaian 94,1 tertinggi sejak 2018. Pada tahun 2024, skor PPH sedikit terkoreksi menjadi 93,5, namun tetap berada di level yang sangat tinggi dan mendekati skor ideal 100.
Pola Pangan Harapan (PPH) adalah indikator untuk menilai kualitas konsumsi pangan masyarakat berdasarkan kesesuaian komposisi pangan dengan pola ideal yang beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA). Skor dihitung sesuai pedoman Badan Pangan Nasional dengan menganalisis konsumsi pangan dalam kilokalori, membandingkannya dengan komposisi ideal, lalu menjumlahkan skor tiap kelompok pangan, di mana skor tinggi menunjukkan bahwa konsumsi sudah sesuai anjuran dan skor rendah menandakan ketidakseimbangan.
Peningkatan skor ini mencerminkan keberhasilan program diversifikasi pangan yang mendorong masyarakat untuk mengonsumsi pangan yang lebih beragam, bergizi seimbang, dan berkelanjutan. Masyarakat kini semakin banyak mengonsumsi protein hewani, sayur, dan buah, serta mulai mengurangi ketergantungan pada sumber karbohidrat tunggal.
“Skor PPH yang ideal tentunya akan terwujud apabila setiap wilayah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia memiliki capaian konsumsi pangan yang berkualitas mengarah pada pola komposisi pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA),” ujar Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi dalam penerbitan Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 11 Tahun 2023 tentang Pola Pangan Harapan di Indonesia, Jumat (12/3/2023).
Kini Indonesia menghadapi tantangan utama dalam mempertahankan tren positif di tengah fluktuasi harga pangan global dan perubahan iklim yang dapat memengaruhi ketersediaan bahan pangan. Upaya menjaga stabilitas harga, memperluas distribusi pangan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang menjadi kunci untuk mempertahankan capaian ini.
Baca Juga: Penduduk Kaya Lebih Banyak Konsumsi Protein
Sumber:
https://data.go.id/dataset/dataset/skor-pola-pangan-harapan-konsumsi-nasional-update-tahun-2024
https://badanpangan.go.id/blog/post/tingkatkan-kualitas-konsumsi-pangan-nasional-nfa-gelar-bimtek-analisis-konsumsi-pangan-berbasis-pola-pangan-harapan-pph-bagi-38-provinsi-se-indonesia