Di tengah era modern dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, buta huruf masih menjadi masalah signifikan di beberapa wilayah di Indonesia. Buta huruf mengacu pada ketidakmampuan seseorang untuk membaca dan menulis, keterampilan dasar yang sangat penting untuk menjalani kehidupan di era informasi saat ini.
Orang yang mengalami buta huruf tidak mampu mengakses informasi tertulis, yang menghambat perkembangan pribadi dan peluang untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Berdasarkan data terbaru tahun 2023 dari Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat lima provinsi di Indonesia yang memiliki tingkat buta huruf tertinggi. Papua menduduki posisi pertama dengan tingkat buta huruf pada kelompok usia 15-44 tahun sebesar 12,84%.
Angka ini sangat tinggi dan menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat di Papua belum mendapatkan akses pendidikan yang memadai. Hal ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan pihak terkait untuk meningkatkan akses pendidikan dan memperbaiki sistem pendidikan di wilayah tersebut.
Di posisi kedua, Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki tingkat buta huruf sebesar 1,51%. Meskipun jauh lebih rendah dibandingkan dengan Papua, angka ini tetap menunjukkan bahwa buta huruf masih menjadi masalah di NTB. Pemerintah daerah NTB perlu menciptakan program-program inovatif untuk meningkatkan minat baca masyarakat dan memperluas akses pendidikan agar angka buta huruf dapat ditekan.
Peringkat ketiga ditempati oleh Sulawesi Barat dengan 1,37%. Angka ini tidak jauh berbeda dengan NTB, yang menandakan bahwa wilayah ini juga membutuhkan perhatian khusus dalam hal pemberantasan buta huruf. Program-program literasi yang berkelanjutan dan kemudahan akses terhadap bahan bacaan harus menjadi prioritas.
Urutan keempat diisi oleh Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan angka buta aksara sebesar 1,32%, disusul Sulawesi Selatan dengan 1,12%.
Melihat data ini, sangat jelas bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam mengatasi buta huruf di Indonesia. Upaya kolaboratif antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih melek huruf.
Baca Juga: 10 Provinsi dengan Tingkat Kegemaran Membaca Tertinggi pada 2023