Bank sampah merupakan salah satu solusi untuk mengolah dan mengurangi timbulnya sampah. Demi mengatasi volume sampah Indonesia yang kian bertambah, bank sampah dibangun dan dikelola oleh masyarakat, pemerintah dan instansi swasta.
Bank sampah umumnya melakukan prinsip reduce, reuse, dan recycle (3R). Reduce artinya mengurangi pemakaian barang sekali pakai yang berpotensi menjadi sampah. Reuse berarti memperbaiki barang agar bisa digunakan kembali. Adapun recycle mengubah bahan yang tidak terpakai menjadi barang baru.
Di Indonesia, bank sampah dibagi dua berdasarkan wilayah administrasinya. Pengolahan sampah tingkat kota dan kabupaten dipegang oleh Bank Sampah Induk (BSI). Sedangkan untuk wilayah yang lebih kecil, sampah akan dikelola oleh Bank Sampah Unit (BSU). Wilayah BSU mencakup RT/RW, sekolah dan instansi swasta.
Menghimpun data terbaru SIMBA (Sistem Informasi Manajemen Bank Sampah) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), berikut provinsi dengan jumlah Bank Sampah Unit (BSU) terbanyak tahun 2023.
Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah BSU terbanyak dengan jumlah 4932 unit. Berdasarkan data dari SIMBA, seluruh BSU Jawa Timur berhasil mengumpulkan 516,19 ton sampah di tahun 2023.
Peringkat kedua dipegang oleh Provinsi Jawa Barat yang memiliki 4107 BSU. Jawa Tengah menyusul sebagai posisi ketiga dengan 3694 unit BSU.
Keluar dari Pulau Jawa, Provinsi Riau menduduki posisi keempat sebagai provinsi dengan BSU terbanyak tahun 2023. SIMBA mencatat, terdapat 3534 unit BSU yang tersebar di penjuru Provinsi Riau.
DKI Jakarta hadir di posisi kelima sebagai provinsi dengan BSU terbanyak. Tercatat bahwa ada 2589 unit BSU di provinsi DKI Jakarta.
Hadirnya BSU saja tentu tidak cukup untuk menanggulangi volume sampah nasional yang kian bertambah. Perlu partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah agar permasalahan sampah di Indonesia dapat teratasi dengan baik.
