Petualangan dan informasi dari sebuah buku dapat tersampaikan kepada masyarakat di belahan dunia mana pun dengan adanya proses terjemahan. Alkitab adalah buku dengan terjemahan paling banyak di dunia. Data terkini Wycliffe Global Alliance mencatat, Alkitab tersebar di seluruh dunia dalam 736 bahasa.
Karya sastra Asia pun tak luput dari perhatian pecinta buku seluruh dunia. Terdapat sejumlah tulisan dari berbagai negara di Asia yang telah diterjemahkan ke banyak bahasa untuk bisa dinikmati pembaca dunia. Literatur Asia dikenal memberikan pengalaman budaya dan lanskap yang bervariasi.
My Name is Red atau Benim Adım Kırmızı dalam bahasa Turki karya Orhan Pamuk adalah literatur Asia dengan terjemahan terbanyak versi Preply Language Research Center. Buku fiksi sejarah ini telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 60 bahasa di dunia.
Karya populer seorang penulis asal Jepang Haruki Murakami yang berjudul Norwegian Wood atau Noruwei no Mori menjadi literatur Asia dengan terjemahan terbanyak kedua bersama 2 buku lainnya.
Keduanya adalah The English Patient karya Michael Ondaatje (Sri Lanka) dan Autobiography of a Yogi yang dalam bahasa India disebut Ek Yogi Ki Atmakatha karya Paramahansa Yogananda sendiri. Ketiganya dapat dibaca dalam 50 lebih bahasa.
Anna Karenina yang berada di posisi kelima mungkin sudah terdengar akrab bagi pecinta film. Pasalnya, buku karya Leo Tolstoy ini pernah diadaptasi menjadi film berjudul sama yang dirilis pada 2012 lalu. Tak heran, buku ini telah diterjemahkan ke dalam 49 bahasa lebih di dunia.
Buku karya seorang penulis asal Afghanistan, Khaled Hosseini, bertajuk A Thousand Splendid Suns menduduki posisi keenam. Buku fiksi sejarah ini dapat dibaca dalam 37 atau lebih bahasa di dunia.
Buku selanjutnya datang dari penulis kelahiran Armenia dan Georgia. My Name is Aram ditulis oleh William Saroyan di posisi ketujuh. Buku yang bercerita tentang pengalaman seorang anak berdarah Armenia hidup di Amerika Serikat ini dapat dinikmati dalam lebih dari 25 bahasa.
The Lord of Panther-Skin atau Vepkhistkaosani dalam Kartvelian (bahasa resmi Georgia) karya Shota Rustaveli telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 23 bahasa.
Tidak ketinggalan, Indonesia juga memiliki karya tulis yang diminati masyarakat dunia. Jejak Langkah karya Pramoedya Ananta Toer telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 6 bahasa di dunia. Termasuk di antaranya bahasa Inggris, Yunani, Spanyol, Korea, Belanda, Turki, Jepang, hingga Malayalam.
Baca Juga: Amerika Serikat Jadi Negara Yang Paling Banyak Membaca Buku