91% Gen Z Cuma Mau Undang Keluarga Dekat Ketika Nikah

Bagi anak muda, pernikahan dicap sebagai momen berharga yang layak dirayakan secara personal dibandingkan ajang sosial.

Target Kelompok Undangan Pernikahan Menurut Publik RI

(Juni 2025)
Ukuran Fon:

Pernikahan kini tak lagi identik dengan pesta besar dan undangan yang melimpah. Bagi generasi muda, terutama Gen Z, momen sakral ini justru dipandang sebagai perayaan yang lebih personal. Berdasarkan survei Jakpat, sebanyak 91% responden Gen Z menyebut hanya ingin mengundang keluarga dekat ke pernikahan mereka.

Angka ini sedikit lebih tinggi dibanding 90% responden Milenial, menandakan adanya kesamaan pandangan dengan generasi muda bahwa pernikahan bukan sekadar ajang sosial, melainkan perayaan yang lebih intim dan bermakna.

Meski begitu, keluarga besar masih menjadi bagian penting dalam daftar tamu undangan. Sebanyak 86% publik Gen Z dan 77% publik Milenial menyatakan akan tetap melibatkan sanak keluarga dalam acara pernikahan mereka, menunjukkan bahwa nilai kekeluargaan masih menjadi fondasi utama dalam budaya pernikahan masyarakat Indonesia.

Menariknya, hasil survei juga memperlihatkan pergeseran dalam prioritas sosial. Tetangga akan lebih diundang dibandingkan rekan kerja atau teman sekolah dan kuliah. Sebanyak 72% responden Gen Z dan 65% responden Milenial menyebut ingin mengundang tetangga, menandakan bahwa hubungan sosial di lingkungan tempat tinggal masih dianggap penting.

Sementara itu, sebesar 77% publik Gen Z berencana akan mengundang teman sekolah atau kuliah, berbeda dengan Milenial yang hanya 55% responden. Perbedaan ini mengindikasikan bahwa Milenial cenderung lebih selektif dalam menentukan lingkar sosial yang hadir di hari pernikahan mereka.

Kecenderungan yang sama terlihat pada kategori tamu lain. Pada kategori undangan untuk teman orang tua atau mertua, hanya 57% responden Gen Z yang ingin mengundang mereka. Proporsi ini tak jauh beda dengan sebanyak 52% publik dari kalangan Milenial berpendapat hal yang sama.

Kelompok undangan tersedikit adalah teman komunitas, dengan hanya 46% Gen Z dan 42% Milenial yang akan mengundang teman organisasinya. Hal tersebut menjadi indikasi bahwa bagi publik terutama anak muda, pernikahan bukan lagi tentang memperluas jejaring sosial, melainkan merayakan hubungan yang benar-benar dekat dan bermakna secara pribadi.

Selain kategori undangan, transformasi digital juga mulai mewarnai cara publik mengatur pernikahan. Sebanyak 86% responden menyatakan siap beralih ke undangan digital, menggantikan undangan fisik tradisional.

Survei bertajuk Wedding Insights: How Indonesians Plan Their Big Day yang melibatkan 907 responden tersebut dilakukan melalui pengisian kuisioner lewat aplikasi Jakpat. Data dikumpulkan pada 26-30 Juni 2025 dengan margin of error di bawah 5%. Adapun data target kelompok undangan ini hanya melibatkan 798 responden yang sudah matang berencana akan menikah.

Baca Juga: Berapa Tamu Undangan Ideal di Pernikahan Gen Z?

Sumber:

https://insight.jakpat.net/wedding-insights-how-indonesians-plan-their-big-day/

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook