Berdasarkan The Sustainable Development Goals Report 2024 oleh United Nations (UN), Australia-Selandia Baru merupakan benua dengan%tase individu pengguna internet terbesar. Sebanyak 95,1% warga di sana telah menggunakan internet dalam kesehariannya.
Eropa-Amerika Utara berada di urutan kedua dengan proporsi pengguna internet sebesar 93,5% dan Amerika Latin-Karibia mengikuti posisi ketiga dengan proporsi sebesar 81,0%.
Dilansir dari sumber yang sama, sekitar 67% dari populasi dunia atau 5,4 miliar orang telah terhubung internet pada 2023. Jumlahnya tercatat 4,7% lebih banyak daripada tahun 2022 dan 69% lebih banyak dibanding tahun 2015. Tercatat terdapat 97 juta pengguna baru sejak awal 2023.
Di seluruh dunia, 70% pria menggunakan Internet, lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang proporsinya sebesar 65%. Perbedaan jumlah pengguna internet antara pria dan wanita bahkan mencapai 244 juta.
Langganan broadband tercatat tumbuh setiap tahun sebesar 6,4% dari tahun 2015 hingga 2023, yang mencapai 19 langganan per 100 penduduk secara global. Pemakaian koneksi broadband sayangnya cenderung masih kurang di negara-negara berpenghasilan rendah akibat biaya yang tinggi dan infrastruktur yang tidak memadai. Investasi dalam infrastruktur dan akses Internet yang terjangkau sangat penting terutama di daerah yang kurang terlayani.
Internet menjadi penting di masa sekarang karena menjadi fondasi bagi hampir setiap aspek kehidupan modern. Mulai dari komunikasi personal dan kolektif, sarana akses informasi dan pengetahuan, akses terhadap layanan publik, sumber hiburan dan kreativitas, hingga inovasi teknologi, semuanya ditunjang oleh keberadaan internet.
Dengan saling terkoneksi, sebuah individu dan komunitas memiliki akses yang setara terhadap berbagai sumber daya. Hal ini berpotensi meningkatkan kualitas hidup, peluang ekonomi, dan inovasi yang tak terbatas.
Baca Juga: Proporsi Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan Usia, Mayoritas di Atas 25 Tahun