Angka Kesuburan Total Indonesia Peringkat Ke-4 ASEAN

Pada tahun 2025, angka kesuburan total Indonesia menyentuh angka 2,10.

Angka Kesuburan Total Negara ASEAN

(Tahun 2025)
Ukuran Fon:

Memiliki anak merupakan impian dan pencapaian bagi sebagian besar orang dewasa yang telah menikah. Secara biologis, manusia juga memiliki hasrat untuk memiliki keturunan untuk menjaga keberlangsungan peradaban manusia di masa depan.

Namun seiring berjalannya waktu, dibarengi dengan standar kualitas hidup manusia yang terus meningkat, orang-orang dewasa semakin ragu untuk memiliki anak, atau setidaknya menunda untuk memiliki anak. Pasalnya, biaya untuk merawat anak kini semakin mahal, serta terdapat berbagai tantangan lainnya yang juga harus dihadapi baik secara mental, fisik, sosial. Tak ayal jika saat ini angka kesuburan total di berbagai negara di dunia terus mengalami penurunan, termasuk di Indonesia.

Menurut United Nations Population Fund (UNFPA), angka kesuburan total atau total fertility rate (TFR) merupakan rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan jika ia hidup hingga akhir masa suburnya dan melahirkan anak. Meskipun terus menurun, berdasarkan data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), saat ini TFR Indonesia berada di angka 2,10, peringkat keempat terbesar di kawasan Asia Tenggara. Menurut Organization for Economic Co-operation and Development, angka TFR sebesar 2,10 merupakan titik ideal di mana sebuah negara dapat mencapai pertumbuhan penduduk yang stabil.

Timor Leste merupakan negara dengan TFR tertinggi dalam lingkup ASEAN, yakni sebesar 2,56. Kamboja dan Laos menemani Timor Leste mengalahkan Indonesia dengan TFR di angka 2,5 dan 2,36. Myanmar menjadi negara terakhir dengan TFR melebihi angka 2, yaitu sebesar 2,08.

Filipina dan Vietnam memiliki TFR yang sama persis di angka 1,88. Brunei menyusul di peringkat selanjutnya dengan TFR sebesar 1,71. Malaysia duduk di posisi kesembilan dengan TFR hanya 1,53.

Terkahir, Thailand dan Singapura merupakan negara TFR paling rendah di ASEAN, dengan TFR masing-masing hanya 1,19 dan 0,96. Nilai TFR yang terlalu rendah dapat mengakibatkan rata-rata umur penduduk semakin menua, berkurangnya angkatan kerja atau penduduk usia produktif, hingga jumlah penduduk yang terus menyusut.

Baca Juga: Angka Kelahiran Total di Daerah Ini Berstatus “Awas”

Sumber:

https://population.un.org/dataportal/home?df=616496af-51e5-4500-a6e8-b3c855bb607b

https://www.unfpa.org/swp2025

https://www.oecd.org/en/data/indicators/fertility-rates.html

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook