Angka Melek Huruf Pemuda Indonesia Capai 99,79% pada 2024

Hampir seluruh pemuda Indonesia kini melek huruf, dengan capaian 99,79% pada tahun 2024.

Angka Melek Huruf Pemuda Indonesia

(2020-2024)
Ukuran Fon:

Pemuda memegang peran sentral dalam kemajuan bangsa. Masa depan negara bergantung pada gagasan, inovasi, dan semangat perubahan yang mereka bawa. Namun, untuk dapat berkontribusi secara optimal, kemampuan dasar seperti melek huruf menjadi kunci utama. Literasi bukan hanya soal membaca dan menulis, tetapi juga fondasi bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia serta penguatan daya saing bangsa di era globalisasi.

Dalam lima tahun terakhir, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tren positif terhadap tingkat melek huruf di kalangan pemuda Indonesia. Angka melek huruf pemuda Indonesia sebesar 99,67% pada 2020, yang kemudian meningkat menjadi 99,7% pada tahun berikutnya.

Memasuki 2022, angka melek huruf pemuda Indonesia naik menjadi 99,74%, dan naik tipis menjadi 99,79% pada 2023. Terbaru pada 2024, angka melek huruf tetap stabil di 99,79%.

Kenaikan yang relatif kecil namun konsisten ini mengindikasikan bahwa sebagian besar pemuda Indonesia telah memiliki kemampuan literasi dasar yang sangat baik. Meski demikian, tantangan ke depan bukan lagi sekadar memastikan kemampuan membaca dan menulis, melainkan bagaimana mengembangkan literasi yang lebih luas seperti literasi digital, finansial, dan sains agar pemuda Indonesia mampu bersaing di era transformasi global.

Harapannya, capaian tinggi ini menjadi modal kuat bagi lahirnya generasi muda yang tidak hanya melek huruf, tetapi juga melek pengetahuan dan siap membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih maju.

Sejalan dengan itu, Juwita Tri Utami dari Badan Pengurus Harian Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri Pengurus Besar (PMII) dalam diskusi publik Refleksi Sumpah Pemuda 28 Oktober: Muda, Aktivis, dan Negara, menegaskan pentingnya pemuda untuk tetap berpikir kritis dan intelektual dalam menyikapi kebijakan negara.

“Boleh kita tidak suka dengan (kebijakan) pemerintah, tetapi (menyampaikannya) harus dengan intelektualitas. Untuk pemerintah, jangan marah kalau dikritik pemuda. Kalau pemuda tidak lagi mengkritik pemerintahan, berarti ada yang salah dengan pemuda,” ungkapnya (28/10/2025).

Pernyataan tersebut menjadi pengingat bahwa pemuda yang melek huruf dan berintelektualitas tinggi bukan hanya mampu memahami bacaan, tetapi juga berani bersuara dan berpikir kritis demi kemajuan bangsa. Dengan tingkat literasi yang terus terjaga, diharapkan pemuda Indonesia tidak hanya cerdas dalam membaca kata, tetapi juga cermat dalam membaca keadaan.

Baca Juga: Kini Angka Buta Huruf RI Tak Capai 1%?

Sumber:

https://www.kompas.id/artikel/sumpah-pemuda-ke-97-dari-masalah-hingga-indonesia-cerah

https://www.bps.go.id/id/publication/2020/12/21/4a39564b84a1c4e7a615f28b/statistik-pemuda-indonesia-2020.html

https://www.bps.go.id/id/publication/2021/12/21/52333d2ce0a748fff6469811/statistik-pemuda-indonesia-2021.html

https://www.bps.go.id/id/publication/2022/12/27/6791d20b0b4cadae9de70a4d/statistik-pemuda-indonesia-2022.html

https://www.bps.go.id/id/publication/2023/12/29/18781f394974f2cae5241318/statistik-pemuda-indonesia-2023.html

https://www.bps.go.id/id/publication/2024/12/31/b2dbaac4542352cea8794590/statistik-pemuda-indonesia-2024.html

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook