Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran di Bali terus mengalami penurunan signifikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020, jumlah pengangguran tercatat sebanyak 144.500 orang. Angka ini kemudian menurun menjadi 138.669 orang pada tahun 2021, lalu menjadi 131.469 orang di tahun 2022.
Tren penurunan berlanjut cukup tajam pada 2023, di mana angka pengangguran hanya sebesar 72.421 orang. Terakhir, pada Agustus 2024, jumlah pengangguran di Bali tercatat sebanyak 48.676 orang.
Sejalan dengan penurunan angka pengangguran, jumlah penduduk yang bekerja tentu mengalami peningkatan. BPS mencatat bahwa pada Agustus 2024, terdapat 2,67 juta penduduk Bali yang bekerja, atau meningkat sekitar 47.600 orang dibandingkan dengan kondisi Agustus 2023. Hal ini menunjukkan bahwa pasar kerja di Bali masih cukup dinamis dan mampu menyerap tenaga kerja secara konsisten.
Namun demikian, struktur pendidikan tenaga kerja di Bali menunjukkan bahwa mayoritas pekerja masih berasal dari latar belakang pendidikan rendah.
“Pekerja di Bali pada Agustus 2024 didominasi oleh mereka yang berpendidikan SD ke bawah dengan persentase sebesar 31,22%, atau sekitar 832,13 ribu orang,” tulis BPS dalam laporan resmi yang dirilis November 2024.
Di sisi lain, sektor pariwisata yang menjadi penopang utama perekonomian Bali mulai menunjukkan gejala perlambatan di awal tahun 2025. Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel sebagai salah satu indikator vital sektor ini mengalami penurunan signifikan.
Pada Februari 2025, TPK hotel di Bali turun sebesar 8,66% dibandingkan bulan sebelumnya. Jika dibandingkan secara tahunan, penurunan juga tercatat sebesar 3,65% dibanding Februari 2024.
Menanggapi kondisi ini, Kepala BPS Provinsi Bali, Agus Gede Hendrayana Hermawan, memberikan pernyataan dalam rilis resmi di kantornya pada Selasa (8/4/2025). Ia menyampaikan bahwa penurunan TPK bisa berimbas besar terhadap perekonomian Bali secara keseluruhan.
“Di dalamnya ada akomodasi dan konsumsi. Kalau itu terganggu efek dominonya besar, termasuk ketenagakerjaan. Tapi, mudah-mudahan enggak (terjadi),” ujarnya.
Dengan demikian, meskipun tren angka pengangguran di Bali mengalami perbaikan signifikan selama lima tahun terakhir, kondisi sektor pariwisata yang belum sepenuhnya stabil menjadi tantangan yang perlu diwaspadai. Stabilitas sektor ini sangat krusial mengingat peran besarnya dalam menyerap tenaga kerja dan menggerakkan roda perekonomian Bali secara keseluruhan.
Baca Juga: 10 Provinsi dengan Jumlah Hotel Terbanyak, Bali di Posisi Puncak