Tidak bisa dipungkiri, lingkungan merupakan aspek yang penting dalam kehidupan. Namun sayangnya, isu kerap kali menjadi permasalahan yang sulit untuk diatasi. Salah satu permasalahan lingkungan di Indonesia adalah berkurangnya area tutupan pohon (tree cover loss) dari tahun ke tahun.
Mengutip Global Forest Watch, tutupan pohon adalah vegetasi dengan tinggi lebih dari lima (5) meter. Vegetasi yang dimaksud bisa berasal dari alam maupun perkebunan yang tercipta dari tangan manusia. Sehingga apabila disimpulkan, hilangnya tutupan pohon mengacu pada berkurangnya area yang ditutupi oleh vegetasi, baik itu alami maupun buatan.
Di Indonesia sendiri, area tutupan pohon semakin berkurang dari tahun ke tahun. Luas hilangnya tutupan pohon terbilang cukup fluktuatif, di mana cenderung bertambah di sepuluh dekade awal (2001 - 2011) namun cenderung menurun di dekade kedua (2012 - 2022). Hal ini berarti, Indonesia sudah cukup konsisten untuk mengurangi hilangnya area tutupan pohon.
Namun pertanyaan terbesarnya adalah penyebab area tutupan pohon Indonesia hilang? Global Forest Watch (GFW) melakukan analisis terkait hal ini dan mendapati beberapa penemuan. Terlihat bahwa penyebab utama hilangnya area tutupan Indonesia adalah deforestasi.
“Di Indonesia sejak tahun 2001 hingga 2022, 96% hilangnya tutupan pohon terjadi di wilayah yang penyebab utamanya adalah deforestasi,” ungkap Global Forest Watch.
Selama dua dekade tersebut, Global Forest Watch mencatat bahwa Indonesia sudah kehilangan 29.4 mha (juta hektar) luas tutupan pohon. Terlihat beberapa penyebab hal itu terjadi, yaitu terkait kehutanan (forestry), perladangan berpindah (shifting agriculture), urbanisasi dan deforestasi untuk komoditas.
Lahan tutupan pohon paling banyak hilang akibat deforestasi yang mencapai angka 28.1 mha (juta hektar). Sementara itu, penyebab paling insignifikan adalah urbanisasi yang merusak 40.34 kha (ribu hektar) area tutupan pohon.