Cabang olahraga (cabor) kriket mungkin kurang familiar bagi masyarakat Indonesia. Cabor ini pun baru dimainkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) pada 2016 di PON XIX Jawa Barat.
Sejak pertama kali dimainkan di PON, hanya sedikit provinsi yang mengirimkan wakilnya. Bali adalah provinsi yang tak pernah absen dan selalu membawa pulang medali emas. Saat itu, hanya terdapat 2 nomor pertandingan yang dimainkan.
Secara keseluruhan sejak kriket dimainkan di PON, Bali sudah mengoleksi 18 medali dari berbagai nomor pertandingan, terdiri atas 11 emas, 4 perak, dan 3 perunggu.
Bali mencetak rekor medali terbanyaknya di PON XXI dengan 6 emas sekaligus. Tim Kriket Bali bahkan mengawinkan medali emas di tiga nomor pertandingan, yakni nomor pertandingan Twenty20 (T20), Super Eight, dan Last Man Standings.
DKI Jakarta adalah rival Bali sejak pertandingan kriket pertama di PON XIX. Keduanya kerap bertemu di partai final. Total sudah ada 15 medali, dengan rincian 5 emas, 4 perak, dan 6 perunggu yang diraih tim kriket Jakarta hingga PON XXI.
Pada periode ini, Jakarta hanya berhasil meraih 1 emas dari nomor pertandingan Twenty10 (T10) setelah rutin menyumbangkan 2 emas di 2 periode sebelumnya.
Peringkat ketiga dipegang oleh tuan rumah Sumatra Utara (Sumut). PON XXI ini adalah kali pertama Sumut berpartisipasi dalam cabor kriket. Tak main-main, tim Sumut bahkan mendatangkan seorang pelatih dari Sri Lanka. Di sana, kriket adalah olahraga populer yang banyak dimainkan.
Investasi terhadap sumber daya manusia ini berbuah manis dengan hasil 2 emas dari nomor pertandingan Super Sixes. Tim putra dan putri Sumut berhasil mengawinkan emas di sini. Total ada 2 emas dan 2 perunggu yang diperoleh tim kriket Sumut.
Kalimantan Timur (Kaltim) adalah pemain lama di Kriket PON dan menduduki peringkat keempat. Namun, baru pada PON XXI inilah kontingen Kaltim berhasil mendapatkan medali emas pertamanya.
Tim kriket pria Kaltim berhasil mengalahkan Sulawesi Selatan di T10, 1 dari 2 nomor pertandingan yang ditambahkan pada periode PON kali ini. Total medali tim kriket Kalimantan adalah 1 emas, 3 perak, dan 3 perunggu.
Papua di peringkat kelima adalah provinsi terakhir dengan raihan medali emas di cabor kriket. Sebanyak 1 emas, 2 perak, dan 1 perunggu telah dikumpulkan Papua sejak PON XX Papua. Saat itu, tim putri Papua berhasil mengalahkan Bali di nomor Super Sixes dan meraih emas pertamanya.
Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT) menduduki posisi keenam dan tujuh. Keduanya juga sudah rutin mengirimkan wakilnya untuk Kriket sejak PON XIX, tetapi masih belum mencicipi gelar juara. Hingga kini, Jawa Barat sudah mengoleksi 10 medali dengan rincian 3 perak dan 7 perunggu.
Sementara NTT baru mengoleksi 2 perak dan 4 perunggu. Pada PON XXI ini, tim kriket NTT mengalami peningkatan performa dengan membawa pulang 1 perak dan 3 perunggu.
Baca Juga: Patahkan Dominasi Jawa Barat, Aceh Juara Umum Angkat Besi PON XXI
