Memiliki pemimpin yang baik di tempat kerja tentunya harapan tiap pekerja karena sikap bos punya pengaruh yang besar pada kinerja, loyalitas, dan eksplorasi potensi bawahannya. Di bawah pemimpin yang tepat, pekerja dapat memaksimalkan potensi sekaligus keterampilan.
Survei yang diadakan Jajak Pendapat (JakPat) mengungkap gaya pimpinan yang disukai Gen Z. Dalam survei, dari 8 pilihan gaya pimpinan, mulai dari adil hingga inisiatif, Gen Z paling suka pemimpin yang adil.
Total, 87% Gen Z memilih adil sebagai gaya pimpinan yang mereka sukai. Memiliki pemimpin yang adil menghindarkan mereka dari tindakan diskriminatif di tempat kerja, sehingga lingkungan kerja pun jadi lebih sehat.
Selanjutnya, pemimpin yang bertanggung jawab dipilih 77% Gen Z. Pemimpin tipe ini jadi role model yang baik bagi mereka dan memudahkan terwujudnya lingkungan kerja kolaboratif berlandaskan kepercayaan antar rekan kerja.
Ketiga, pemimpin yang terbuka pada masukan juga disukai Gen Z. Total ada 70% dari mereka yang memilih gaya pimpinan tersebut. Ketika bos bersedia menerima masukan, diskusi antara pemimpin dan anggota pun dapat terjalin.
Pemimpin yang apresiatif meraih posisi ke-4 gaya pimpinan kesukaan Gen Z, dengan total 69% pemilih. Berikutnya, 65% Gen Z memilih pemimpin yang jujur dan 59% menyukai pemimpin yang komunikatif.
Menariknya, tak banyak Gen Z memilih pemimpin yang berpengalaman. Faktanya, hanya 49% dari mreka memilih pemimpin tipe ini. Pemimpin yang hanya mengandalkan pengalaman dinilai kurang fleksibel dalam menghadapi perkembangan.
Tentunya, pengalaman yang didapat harus diimbangi dengan fleksibilitas untuk terus beradaptasi dengan perkembangan yang ada. Dengan kata lain, pemimpin tidak hanya mengandalkan pengalaman lalu saja, tapi juga terbuka pada inovasi dan perubahan.
Terakhir, gaya pimpinan yang paling sedikit dipilih Gen Z adalah pemimpin yang inisiatif, dengan 40% pemilih saja.
